Menurut data Colliers, tingkat hunian kantor di Jakarta menurun pada 2022 hingga levelnya lebih rendah dari masa awal pandemi.
Hal serupa terjadi di Surabaya. Pada 2022 okupansi gedung perkantoran di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini hanya 53%, turun jauh dibanding tahun-tahun sebelumnya seperti terlihat pada grafik.
"Okupansi kantor di Surabaya sangat rendah, jauh dari level yang ideal untuk para pengembang. Permintaannya masih didominasi kebutuhan ruang kantor yang kecil-kecil," kata Ferry Salanto, Senior Associate Director Colliers Indonesia, dalam konferensi pers virtual awal tahun ini (4/1/2023).
Kendati demikian, Ferry menilai penyerapan ruang kantor di Surabaya berpotensi menguat pada 2023.
Menurut dia, bisnis yang aktif menyewa ruang kantor di Surabaya saat ini adalah startup, terutama dari sektor teknologi informasi dan jasa keuangan. Ada juga yang dari sektor pariwisata.
"Ada pemulihan di bidang usaha travel and tourism, ini cukup membantu, walaupun kebutuhan ruang kantor mereka tidak terlalu besar," kata Ferry.
"Beberapa perusahaan lokal juga mulai mempertimbangkan untuk memiliki alamat kantor resmi. Selama ini di Surabaya masih banyak perusahaan yang menempati rumah atau ruko," lanjutnya.
(Baca: Meski Pandemi Reda, Hunian Kantor di Jakarta Turun pada 2022)