Indonesia merupakan salah satu negara penghasil tanaman hias. Komoditas tanaman hias yang mempunyai kontribusi besar terhadap produksi hortikultura salah satunya adalah anggrek.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi anggrek mencapai 11,68 juta tangkai pada 2020. Jumlah itu turun 37,22% dibandingkan pada tahun 2019 yang mencapai 18,61 juta tangkai.
Produksi anggrek sejak 2016 hingga 2020 mengalami tren yang fluktuatif. Tercatat, pada 2016 produksi anggrek sebesar 19,98 juta tangkai naik 0,35% pada 2017 dan kembali naik 23,3% pada 2018 mencapai 24,72 juta tangkai.
Pada setahun setelahnya, produksi anggrek turun 24,71% dan kembai turun 37,22% pada 2020. Selain produksinya yang turun, luas panen anggrek di Indonesia juga turun sebesar 0,44% pada 2020 menjadi 95,38 hektare. Produksi anggrek pada 2020 paling tinggi terjadi di kuartal IV, yaitu mencapai 3,26 juta tangkai. Luas panen yang dihasilkan pada periode tersebut mencapai 40,43 hektare.
Adapun, provinsi dengan produksi anggrek terbesar adalah Jawa Timur dengan produksi sebanyak 4,25 juta tangkai pada 2020. Jumlah itu setara dengan 36,38% dari produksi anggrek nasional pada tahun lalu. Jawa Barat menyusul dengan produksi mencapai 4,08 juta tangkai atau 34,91%. Setelahnya ada Banten dengan produksi anggrek mencapai 1,36 juta tangkai atau 11,62%.
(Baca: Anggrek Jadi Tumbuhan Liar dengan Penjualan Tertinggi, Berapa Nilainya?)