Penjualan popok dewasa untuk lansia yang mengalami inkontinensia (kehilangan kontrol kandung kemih) diproyeksikan akan terus meningkat.
Menurut data Euromonitor International yang dikutip PT Unicharm Indonesia Tbk dalam prospektusnya (Desember 2019), nilai penjualan ritel popok dewasa di Indonesia mencapai Rp743 miliar pada 2015.
Nilainya kemudian tumbuh hingga mencapai Rp1,29 triliun pada 2018, dengan compounded annual growth rate (CAGR) sebesar 20,4% per tahun selama periode 2015-2018.
Euromonitor International memproyeksikan penjualan ritel popok dewasa di Indonesia bakal terus meningkat dengan CAGR 15,7% per tahun selama periode 2018-2023, hingga nilainya mencapai Rp2,68 triliun pada 2023 seperti terlihat pada grafik.
"Populasi masyarakat Indonesia yang berusia 65 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat dari 13,2 juta pada 2015 menjadi 24,4 juta pada 2030, memberikan potensi pertumbuhan yang kuat untuk kategori produk popok dewasa," kata manajemen PT Unicharm Indonesia Tbk dalam prospektusnya.
(Baca: Ada 30 Juta Penduduk Lansia di Indonesia pada 2021)
Menurut data Euromonitor International, sampai 2018 baru ada 3 merek produk popok dewasa yang dominan di pasar ritel dalam negeri.
Popok dewasa merek Lifree yang diproduksi PT Unicharm Indonesia menguasai pangsa pasar terbesar, yakni 46% pada tahun 2018.
Kemudian popok dewasa merek kedua (namanya tidak disebutkan dalam prospektus) memiliki pangsa pasar 38,2%, dan merek ketiga hanya 3,9% pada 2018.
"Lifree menikmati kesuksesan dikarenakan terasosiasi dengan Jepang dan reputasi Unicharm untuk produk-produk berkualitas tinggi," kata manajemen PT Unicharm Indonesia Tbk.
(Baca: Penjualan Popok Bayi di RI Tembus Triliunan Rupiah per Tahun)