Sebagai jaringan kedai kopi modern global, gerai Starbucks Corporation telah tumbuh subur di sejumlah negara. Melalui laporan keuangannya, Starbucks mengklaim kedainya secara global sudah mencapai 38.038 gerai per Oktober 2023.
Rinciannya, kedai Starbucks internasional mencapai 20.228 gerai pada Oktober 2023. Jumlahnya naik 10% (year-on-year/yoy) dari sebelumnya yang sebanyak 18.416 gerai pada Oktober 2022. Sementara gerai di segmen Amerika Utara mencapai 17.810 pada Oktober 2023.
"Sebanyak 52% dioperasikan oleh perusahaan dan 48% berlisensi," demikian bunyi laporan keuangan Starbucks.
Amerika Serikat tercatat sebagai negara dengan jumlah gerai terbanyak, yakni 15.873 tempat pada 2022, berdasarkan data Starbucks yang dihimpun Statista.
Jumlah itu terdiri dari 9.265 gerai yang dioperasikan langsung oleh perusahaan dan 6.608 gerai berlisensi.
Posisi kedua ditempati Tiongkok dengan jumlah 6.019 gerai yang seluruhnya dioperasikan oleh perusahaan.
Ketiga, Kanada, dengan jumlah 2.101 gerai. Rinciannya, 1.630 gerai dioperasikan oleh perusahaan langsung, 471 gerai berlisensi.
Indonesia masuk urutan terakhir dalam daftar 10 besar ini, dengan jumlah 523 gerai. Seluruh gerai dioperasikan bukan dari perusahaan langsung, tetapi berlisensi.
Sebagai informasi, Starbucks memiliki dua jenis gerai, yakni gerai milik perusahaan dan gerai berlisensi. Gerai perusahaan langsung dioperasikan oleh Starbucks Corporation, sedangkan gerai berlisensi dioperasikan pebisnis yang telah menandatangani perjanjian lisensi dengan Starbucks.
Melansir Business Quant, gerai lisensi berbeda dengan waralaba atau franchise. Melalui pengaturan lisensi, individu bukanlah pemilik outlet. Ini memungkinkan Starbucks untuk tetap melakukan kontrol yang besar terhadap cara kerja gerainya.
(Baca juga: Laba Starbucks Sentuh US$1,21 M per Oktober 2023, Bakal Turun Imbas Boikot?)