Gas Jadi Barang yang Langka dan Mahal di Pasaran menurut Warga

Jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan, terdapat sejumlah komoditas yang dinilai publik kerap langka dan harganya melambung tinggi di pasaran. 

Tercatat, gas menjadi barang yang disebut paling sulit dicari dan harganya semakin mahal di pasaran, dinyatakan oleh 27,3% responden. 

Komoditas yang langka dan mahal berikutnya adalah beras (20,2%), cabai (15,8%), minyak goreng (12,8%), dan telur (3%).

Sementara barang lainnya seperti daging, gula, ikan, bahan bakar minyak (BBM), serta bawang merah dan bawang putih mendapat proporsi kurang dari 2%. 

Survei ini juga menemukan, mayoritas atau 62,9% responden merasa harga bahan pokok dalam enam bulan terakhir semakin mahal. Adapun 23,7% yang menilai sama saja mahalnya.

Di sisi lain, 12,1% responden menyatakan harga barang pokok sama saja murahnya dan 1,3% merasa harganya semakin murah. 

"Ketidakstabilan harga dan kelangkaan bahan pokok menunjukkan, akses ekonomi dan stabilitas pasokan masih menjadi persoalan mendasar ketahanan pangan," tulis Peneliti Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (28/4/2025). 

Survei ini melibatkan 535 responden dari 38 provinsi yang dipilih secara acak, sesuai proporsi penduduk di setiap provinsi.

Pengambilan data dilakukan pada 17-20 Maret 2025 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,25% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

(Baca: Ada Diskon Tarif Listrik, Indonesia Deflasi pada Februari 2025)