Sepanjang 2022, nilai penjualan retail makanan dan minuman kemasan di Indonesia diperkirakan mencapai USD 40,11 miliar atau sekitar Rp601,65 triliun (asumsi kurs Rp15.000 per USD).
Angka itu berasal dari data Euromonitor International yang tercatat dalam laporan United States Department of Agriculture (USDA) bertajuk Indonesia: Food Processing Ingredients edisi April 2023.
Menurut laporan tersebut, perusahaan makanan dan minuman kemasan terbesar di Indonesia pada 2022 adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
Kemudian di bawahnya ada Nestle SA, PT Mayora Indah Tbk, Royal Friesland Campina NV, Unilever Group, Danone (PT Sarihusada Generasi Mahardhika), Kraft Heinz Co, Wings Corp, PT Bina Karya Prima, dan Wilmar International, dengan rincian nilai penjualan seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Laba Indofood Berkurang Rp1,3 Triliun pada 2022)
USDA juga mencatat, nilai penjualan makanan dan minuman kemasan di Indonesia terus meningkat setiap tahun sejak 2018. Pada 2022 tingkat pertumbuhannya mencapai 11,9% (year-on-year/yoy).
"Ekspansi minimarket yang pesat, yang sebagian besarnya menjual produk lokal, telah membantu memperluas distribusi makanan dan minuman kemasan ke seluruh Indonesia," kata USDA dalam laporannya.
USDA memproyeksikan penjualan makanan dan minuman kemasan di Indonesia akan terus tumbuh di masa depan, seiring dengan perubahan kebiasaan masyarakat.
"Kini ada semakin banyak orang Indonesia yang mengonsumsi makanan olahan dan kemasan, termasuk makanan beku, buah dan sayuran olahan, serta aneka keripik dan makanan ringan," kata USDA.
"Dengan semakin banyaknya perempuan di perkotaan yang bekerja dan hanya punya sedikit waktu untuk menyiapkan makanan bagi keluarga mereka, pasar produk makanan olahan diperkirakan akan tumbuh," lanjutnya.
(Baca: Makanan dan Minuman Kemasan Kian Laris, Penjualannya Naik Tiap Tahun)