Berdasarkan survei Statista Market Insights dari Statista, Asia menjadi wilayah dengan pendapatan susu nabati tertinggi global. Kawasan ini diperkirakan meraup pendapatan US$13,4 miliar pada 2023.
Statista menyebut, kontributor terbesar dalam mengganti susu sapi adalah China yang diperkirakan mengeruk pendapatan US$9,5 miliar pada tahun tersebut. Kontributor lainnya adalah Jepang sebesar US$1,8 miliar; Korea Selatan dan India dengan nilai yang sama, US$400 juta.
Amerika Utara menyusul di posisi kedua dengan estimasi pendapatan US$4,5 miliar. "Amerika Serikat sebagai pasar utama kawasan ini [dengan nilai] US$3,6 miliar," tulis Statista pada Rabu (21/8/2024).
Selain itu ada Eropa sebesar US$3,9 miliar. Pemain utamanya adalah Jerman sebesar US$800 juta; Inggris US$600 juta; dan Spanyol US$600 juta.
Wilayah terakhir adalah Amerika Selatan dan Afrika, masing-masing sebesar US$0,7 miliar (US$700 juta) dan US$0,2 miliar (US$200 juta).
Menurut analis Statista, pasar pengganti susu sapi akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang, diprediksi mengantongi pendapatan global lebih dari US$35 miliar pada 2028. Asia akan tetap menjadi pasar dengan pendapatan terbesar karena jumlah populasinya yang sangat besar.
"Eropa dan Amerika Utara akan mengalami pertumbuhan yang lebih tajam dalam pendapatan rata-rata per kapita, karena pengganti susu terus mendapatkan popularitas di kedua wilayah tersebut," tulis Statista.
(Baca juga: Ini Beda Jejak Emisi dari Susu Sapi dan Nabati)