Produksi kopi tahun 2019 sampai dengan 2021 cenderung meningkat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Perkebunan Rakyat (PR) terbanyak di Sumatera Selatan yaitu sebesar 211,68 ton atau sebesar 27,11 persen dari produksi PR nasional.
Tahun 2019 produksi kopi sebesar 752,51 ribu ton naik menjadi 762,38 ribu ton pada tahun 2020 atau naik sebesar 1,31 persen. Tahun 2021 produksi kopi naik menjadi 786,19 ribu ton atau meningkat sebesar 3,12 persen.
Perkebunan kopi di Indonesia menurut pengusahaannya dibedakan menjadi Perkebunan Besar (PB) dan Perkebunan Rakyat (PR). Perkebunan Besar terdiri dari Perkebunan Besar Negara (PBN), dan Perkebunan Besar Swasta (PBS).
Produksi kopi PB tahun 2021 terbanyak di Provinsi Jawa Timur mencapai 4,23 ton atau 79,52 persen dari total produksi kopi PB di Indonesia.
Selama tiga tahun terakhir, lahan kopi perkebunan perusahaan besar cenderung mengalami penurunan. Salah satu penyebabnya adalah alih fungsi lahan. Luas lahan perkebunan negara mengalami penurunan sebesar 4,57 persen tahun 2020 dan 3,80 persen ditahun 2021. Sama halnya dengan luas lahan perusahaan swasta juga mengalami penurunan dimana pada tahun 2020 menurun sebesar 3,03 persen dan tahun 2020 turun sebesar 10,15 persen.
Berbeda dengan luas lahan perkebunan PB, luas lahan PR di Indonesia mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2020 meningkat sebesar 6.050 ha atau sebesar 0,49 persen dan tahun 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 30.600 ha atau meningkat sebesar 2,49 persen dibanding tahun sebelumnya.
(baca: