Indikator Politik kembali melakukan survei tentang elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk pemilihan umum mendatang. Hasilnya menunjukkan, Sandiaga Uno memperoleh elektabilitas tertinggi sebagai cawapres.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut mampu meraih dukungan 20,4% responden dalam simulasi 30 nama semi terbuka.
Menyusul di posisi kedua sebagai cawapres adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu memiliki elektabilitas sebesar 13%.
Posisi ketiga ada nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas sebagai cawapres 8,5%. Diikuti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 8%.
Kemudian muncul nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan elektabilitas 6,4%. Lalu, Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mempunyai elektabilitas sebagai cawapres sebesar 5,1%.
Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki elektabilitas sebagai cawapres sebesar 3,1%. Sementara tokoh lainnya memiliki elektabilitas sebagai cawapres dibawah 3%.
Selain itu, posisi Sandiaga Uno masih berada di puncak dalam simulasi 12 nama cawapres dengan meraup elektabilitas sebagai cawapres sebesar 30,6%. Posisi Sandiaga Uno mengungguli Ridwan Kamil dengan elektabilitas 13,2%, diikuti Erick Thohir 10,2%, dan Agus Harimurti Yudhoyono 9,3%.
Dalam simulasi sembilan nama, posisi Sandiaga Uno tetap stabil di peringkat teratas dengan memperoleh elektabilitas sebagai cawapres 37,1%. Menyusul berikutnya Erick Thohir 12,8%, dan Agus Harimurti Yudhoyono 9,9%.
Survei Indikator politik melibatkan 2.020 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Responden yang dipilih adalah mereka yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Survei dilakukan dengan wawancara langsung dan penentuan sample menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of eror 2,9% serta tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Survei PRC: Prabowo Unggul Sebagai Capres, Sandiaga Uno Populer Jadi Cawapres)