Lembaga survei Indikator Indonesia merekam tingkat pengenalan masyarakat terhadap kampanye tiga pasangan capres-cawapres.
Kampanye tersebut adalah "Desak Anies", "Prabowo Gemoy", dan "Ganjar Nginap di Rumah Warga".
Hasilnya, kampanye "Prabowo Gemoy" dari pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dikenali oleh 63,3% responden, paling populer dibanding pesaingnya.
Menurut Dedek Prayudi, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, politik "gemoy" merupakan ajakan kepada anak muda untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024.
"Sebenarnya esensinya adalah ajakan kami kepada pemilih muda untuk melakukan politik riang gembira," kata Dedek, diwartakan Antara, Rabu (29/11/2023).
Kemudian kampanye "Ganjar Nginap di Rumah Warga" milik pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, hanya diketahui oleh 20,8% responden, sedangkan 79,2% tidak tahu.
Juru bicara TKN Ganjar-Mahfud Aryo Seno Bagaskoro menjelaskan, program kampanye "Ganjar Nginap di Rumah Warga" bukanlah gimik.
"Pak Ganjar biasa melakukan itu. Tidur di rumah warga bagian dari blusukan, mendengarkan suara dan kebutuhan warga dari dekat," kata Seno, dilansir dari Kompas TV, Selasa (16/1/2024).
Terakhir, ada kampanye "Desak Anies" milik pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, yang tingkat pengenalannya paling rendah.
"Meskipun format acara 'Desak Anies' luar biasa bagus, tapi yang tahu baru 17,4%, artinya belum maksimal," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya secara virtual, Sabtu (20/1/2024).
Survei ini melibatkan 1.200 responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel survei diambil menggunakan metode multistage random sampling dari seluruh provinsi Indonesia secara proporsional.
Koleksi data dilakukan pada 10-16 Januari 2024 menggunakan metode wawancara tatap muka. Tingkat kesalahan survei (margin of error) sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: SMRC: Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana Paling Dibutuhkan Masyarakat)