Hasil survei Populi Center menunjukkan, masyarakat ibu kota puas terhadap 15 dari 27 program yang dijalankan Anies Baswedan selama memimpin Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Meski demikian, ada 12 program yang dinilai tidak memuaskan oleh warga.
“Terdapat 15 program yang mendapatkan penilaian positif/baik/puas, yakni program dengan kepuasan di atas 60 persen,” ujar Peneliti Populi Center, Dimas Ramadhan dikutip dari siaran pers, Rabu (19/10).
Berikut adalah sejumlah program di masa jabatan Anies Baswedan yang dinilai memuaskan:
- Taman Maju Bersama (RPTRA): 84,2%
- Penerangan Jalan: 81,9%
- Kartu Jakarta Sehat (KJS) Plus: 80,3%
- Pengelolaan Sampah: 77%
- Pemeliharaan Jalan: 76,2%
- JakLingko: 75%
- Program Air Bersih: 73,8%
- Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus: 73,5%
- Pembangunan & Pengoperasian LRT: 73,4%
- Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS): 71,6%
- Revitalisasi Taman Ismail Marzuki: 68,5%
- Penataan Kampung Kota: 68%
- Revitalisasi Bangunan/Sekolah Rendah Emisi: 65,5%
- Program Pariwisata: 61,7%
- Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Sunter: 61%
Sementara, ada 12 program Pemprov DKI Jakarta yang dinilai tak memuaskan di masa jabatan Anies. “Penilian survei yang didapatkan (terhadap 12 program) berada di bawah 60%,” ujar Dimas.
Berikut adalah sejumlah program di masa jabatan Anies Baswedan yang dinilai tidak memuaskan:
- Penanganan Banjir: 58,7%
- Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai: 57,7%
- Penambahan 8 lokasi pembangunan Rusun: 57,1%
- Pembangunan Taman Benyamin Sueb: 55,8%
- Naturalisasi Sungai: 55%
- Penataan PKL Tanah Abang: 55%
- Peningkatan Fasilitas Kepelabuhan: 53,9%
- Sumur Resapan: 53,2%
- JakPreneur/OK-OCE: 45,5%
- Reklamasi Pantai Utara Jakarta: 42,7%
- Pelaksanaan Formula E: 42,7%
- Rumah DP 0: 33,3%
Populi Center juga menemukan bahwa dalam lima tahun pemerintahan Anies Baswedan, tingkat kepuasan warga terhadap kepemimpinan Anies Baswedan relatif tinggi mencapai 83,5%. “Hal ini terlihat dari kepuasan masyarakat pada 15 dari 27 program yang disebutkan. Meskipun demikian masih terdapat sejumlah permasalahan krusial seperti penanganan banjir,” ujar Dimas.
Adapun survei ini dilakukan pada 9 hingga 16 Oktober 2022 melalui wawancara tatap muka terhadap 600 responden di DKI Jakarta. Metode survei yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 4% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Resmi Jadi Capres Nasdem, Ini Jumlah Kekayaan Anies Baswedan)