Lembaga survei Charta Politika menghimpun alasan responden memilih tiga bakal calon presiden (bacapres) untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.
Anies Baswedan, dengan base pemilih sebanyak 582 orang, dipilih karena dianggap cerdas oleh 32% pemilihnya.
Sementara alasan terbesar lainnya karena dianggap berkinerja baik atau berprestasi oleh 26% responden. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga dianggap berpihak ke rakyat kecil oleh 21% responden.
Sementara untuk Ganjar Pranowo, paling banyak dipilih karena dianggap berpihak ke rakyat kecil oleh 48% pemilih dari 886 base pemilihnya.
Alasan terbesar lainnya memilih mantan Gubernur Jawa Tengah itu karena dinilai berkinerja baik oleh 24% dan cerdas sebesar 10%.
Berbeda dengan dua bacapres lainnya, Prabowo Subianto paling banyak dipilih karena ketegasannya oleh 44% dari 847 pemilihnya.
Alasan terbesar lainnya memilih Menteri Pertahahanan itu karena dianggap berprestasi sebesar 22% dan berpihak ke rakyat kecil sebesar 17%.
Namun masih ada pemilih yang belum mengutarakan alasannya, menjawab tidak tahu/tidak jawab (TT/TJ) seperti terlihat pada grafik.
Dalam survei yang sama, elektabilitas pasangan bakal calon capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD bersaing ketat dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Tercatat, elektabilitas Ganjar-Mahfud ada di angka 36,8%, sedangkan Prabowo-Gibran 34,7%.
Sementara, elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin terendah, yaitu 24,3%. Sisanya, 4,3% responden tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan survei.
"Secara berpasangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi pilihan tertinggi, diikuti Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," kata tim Charta Politika dalam siaran persnya, Senin (6/11/2023).
Survei ini dilakukan terhadap 2.400 responden yang mewakili seluruh provinsi Indonesia. Seluruh responden berusia 17 tahun ke atas atau memenuhi syarat pemilih, dan sampel diambil menggunakan metode multistage random sampling.
Pengambilan data survei dilakukan pada 26-31 Oktober 2023 dengan metode wawancara tatap muka. Tingkat kesalahan survei (margin of error) sebesar 2% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Charta Politika: Elektabilitas Ganjar-Mahfud Bersaing Ketat dengan Prabowo-Gibran)