Ini Gratifikasi Paling Banyak Dilaporkan ke KPK Sepanjang 2022

Politik

Lite

Cindy Mutia Annur 22/12/2022 15:20 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Jenis gratifikasi yang paling banyak dilaporkan ke KPK pada tahun 2022 adalah karangan bunga, makanan, atau minuman.

Jenis Gratifikasi yang Paling Banyak Dilaporkan ke KPK (2022*)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Ini Gratifikasi Paling Banyak Dilaporkan ke KPK Sepanjang 2022

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Jenis Gratifikasi yang Paling Banyak Dilaporkan ke KPK (2022*)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima 4.365 laporan gratifikasi sepanjang 1 Januari–22 Desember 2022.

Jenis gratifikasi yang paling banyak dilaporkan berupa karangan bunga, makanan, atau minuman, dengan jumlah 658 laporan.

Kemudian gratifikasi berupa uang, voucer, logam mulia, dan alat tukar lainnya mencapai 409 laporan; cendera mata, plakat, barang dengan logo instansi 105 laporan; serta tiket perjalanan, jamuan makan, fasilitas penginapan, dan fasilitas lainnya 34 laporan.

Ada juga gratifikasi berupa barang-barang lainnya dengan jumlah total 387 laporan.

Menurut catatan KPK, instansi yang paling banyak melaporkan gratifikasi adalah Kementerian Keuangan (836 laporan), Bank BNI (285 laporan), Otoritas Jasa Keuangan (215 laporan), Badan Pengawas Obat dan Makanan (135 laporan), serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (122 laporan).

(Baca: Ini Instansi yang Paling Banyak Terjerat Kasus Korupsi sejak 2004)

Editor : Adi Ahdiat