Zohran Mamdani terpilih sebagai wali kota New York setelah menggaet suara sebesar 50,4% dari total suara sah pemilih yang diselenggarakan pada Selasa waktu Amerika Serikat (AS), 4 November 2025. Jumlah itu setara 1.036.051 suara.
Melansir Associated Press (AP) News, Zohran melampaui lawan terkuatnya, Andrew Cuomo yang memperoleh 854.995 suara atau 41,6%. Lainnya, yakni Curtis Sliwa, mendapat 146.137 suara atau 7,1%.
Kandidat lain mendapatkan suara kurang dari 0,5%. Mereka adalah petahana Eric Adams (0,3%), Irene Estrada (0,1%), Jim Walden (0,1%), Joseph Hernandez (0,06%), dan kandidat lain atau total write-ins (0,3%).
Kemenangan kandidat sayap kiri progresif dari Partai Demokrat ini mencetak sejarah baru untuk New York.
Zohran bakal menjadi wali kota Muslim pertama di kota itu, berdarah Asia Selatan, serta yang pertama lahir di Afrika. AP News menyebut pria berusia 34 tahun ini juga didapuk menjadi wali kota termuda New York selama lebih dari satu abad ketika resmi menjabat pada 1 Januari 2026.
"Menurut pandangan umum, saya jauh dari sosok kandidat sempurna. Saya masih muda, meskipun saya berusaha keras untuk tampak lebih tua. Saya seorang Muslim. Saya seorang sosialis demokrat. Dan yang paling 'fatal', saya menolak untuk meminta maaf atas semua itu,” kata Zohran dalam pidato kemenangannya.
(Baca: Jejak Korupsi di Tubuh KPU dan Bawaslu)
Janji Zohran
Kampanye Zohran fokus pada keterjangkauan biaya hidup untuk masyarakat, menurut laporan Time.
New York, sebagaimana daerah lain, dilanda krisis perumahan terjangkau. Merespons itu, Zohran berencana untuk membekukan sewa perumahan di New York, serta mereformasi total kantor wali kota agar dapat memastikan para pemilik properti bertanggung jawab atas kondisi bangunan mereka.
Zohran juga berjanji akan tiga kali melipatgandakan produksi rumah terjangkau permanen yang dibangun oleh serikat pekerja dan distabilkan sewanya.
Zohran pun mengusulkan pengadaan bus kota gratis, membangun jaringan toko kelontong milik pemerintah kota yang berfokus pada harga rendah bukan keuntungan, serta menyediakan layanan penitipan anak gratis bagi setiap warga New York dengan usia 6 minggu hingga 5 tahun.
Selain itu, ia akan membentuk Departemen Keamanan Komunitas untuk mencegah maraknya kasus kekerasan. Ini karena New York merupakan kota terbesar di AS dan dihuni penduduk multikultural dengan rekam jejak beragam persoalan, seperti isu rasial, hinga ketimpangan sosial dan ekonomi.
(Baca: Ini Keuntungan Pemilu Serentak Digelar Terpisah menurut Warga RI)