Menurut survei Indonesia Political Opinion (IPO), mayoritas atau 60% responden tak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Rinciannya, 51% menilai tidak puas dan 9% sangat tidak puas.
Sementara itu, ada 40% responden yang mengaku puas dengan kinerja pasangan Presiden-Wakil Presiden tersebut, dengan rincian 36% puas dan 4% sangat puas.
"Secara konsisten sejak Februari-Maret 2022 tingkat kepuasan pada pemerintah berada di posisi rendah," demikian dikutip dari keterangan resmi IPO, Senin (6/6/2022).
Menurut IPO, persepsi ini dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang secara langsung berdampak pada kesulitan ekonomi masyarakat.
Tercatat, mayoritas responden tak setuju atas kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga minyak dan bahan bakar, bahan makanan, hingga pajak pertambahan nilai (PPN).
Survei ini juga merinci tingkat kepuasan responden terhadap kinerja pemerintah dalam tiga bidang. Pertama, 51% responden tak puas dengan kinerja di bidang sosial.
Kedua, ada 54% responden yang tak puas dengan kinerja pemerintah di bidang ekonomi. Ketiga, di bidang politik dan hukum jumlah yang tidak puas 47%.
Survei ini dilakukan pada 23-28 Mei 2022 secara hybrid, yaitu wawancara tatap muka dengan 480 responden dan wawancara telepon dengan 720 responden. Jumlah total responden yang terlibat mencapai 1.200.
Pengambilan sampel responden dilakukan dengan teknik multistage random sampling. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90%, dengan tingkat akurasi data 95%.
(Baca Juga: Inilah Alasan Masyarakat Tak Puas dengan Kinerja Jokowi)