Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sempat digadang-gadang akan menjadi pasangan calon presiden (capres) Anies Baswedan dalam Pemilu 2024.
Namun, Anies ternyata mendeklarasikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pendampingnya.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kemudian mengukur tingkat popularitas dan kesukaan masyarakat terhadap dua tokoh tersebut.
Hasil survei menunjukkan, AHY dikenal oleh 65,9% responden, sedangkan yang mengenal Cak Imin hanya 49% responden.
Begitu pula dengan tingkat kesukaan masyarakat, AHY unggul karena disukai oleh 68,3% responden, sedangkan yang menyukai Cak Imin 61,5% responden.
Menurut Peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby, tingkat kesukaan terhadap Cak Imin yang lebih rendah itu turut mempengaruhi elektabilitas Anies.
"Ketika dipilih Cak Imin, yang lebih tidak dikenal dan kurang disukai dibanding AHY, ini kemudian menyebabkan elektabilitas Pak Anies cenderung menurun," kata Adjie dalam konferensi pers daring di akun YouTube LSI Denny JA, Senin (2/10/2023).
Berdasarkan survei elektabilitas LSI Denny JA pada Agustus 2023, tingkat keterpilihan Anies adalah 19,7%.
Namun, dari survei yang digelar tepat dua hari setelah deklarasi Anies-Cak Imin, elektabilitas Anies anjlok menjadi 14,5% pada September 2023.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan terhadap 1.200 responden di Indonesia. Sampel dipilih menggunakan metode multi-stage random sampling.
Data diambil pada periode 4-12 September 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka dengan kuesioner. Survei ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: LSI Denny JA: Elektabilitas Anies Turun Usai Pilih Cak Imin Jadi Cawapres)