Lembaga Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil jajak pendapat terkait pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang dinilai paling berpotensi melakukan kecurangan di Pemilu 2024.
Dari tiga pasangan calon, Ganjar Pranowo dan Mahfud FD menempati posisi teratas pasangan capres-cawapres yang paling berpotensi melakukan kecurangan di Pemilu 2024. Proporsinya mencapai 20,6%.
Kemudian, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menempati posisi kedua pasangan yang berpotensi melakukan kecurangan dengan proporsi sebesar 14,4%.
Sementara, pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dinilai memiliki potensi kecurangan di Pemilu 2024 paling kecil, yaitu hanya 5,4%.
"Menurut masyarakat [potensi kecurangan] terjadi di pasangan Ganjar-Mahfud, kedua Prabowo-Gibran, dan sedikit sekali kemungkinan Anies-Muhaimin melakukan curang," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan dalam konferensi pers secara online di akun YouTube LSI, Minggu (10/12/2023).
Namun, mayoritas atau sebanyak 59,6% responden lebih memilih menjawab tidak tahu/tidak menjawab terkait pertanyaan pasangan capres-cawapres yang berpotensi melakukan kecurangan.
Survei itu juga menemukan, ada sejumlah pihak yang dinilai publik paling berpotensi melakukan kecurangan pada Pemilu 2024. Hasilnya, partai politik menempati posisi teratas dengan proporsi 17,1%, diikuti tim sukses capres-cawapres sebesar 15,9%, penyelenggara pemilu 13,6%, dan capres-cawapres 4,2%.
Survei LSI tersebut dilakukan pada 3-5 Desember 2023 atau jelang beberapa hari menjelang debat pertama capres-cawapres pada 12 Desember 2023.
Survei ini menyasar 1.426 responden dengan sebaran mewakili demografi populasi di seluruh wilayah Indonesia. Responden merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon, sekitar 83% dari populasi nasional.
Responden terpilih diwawancarai lewat lewat telepon oleh pewawancara yang telah dilatih. Adapun penarikan sampel survei menggunakan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Sampel survei dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Tingkat kesalahan (margin of error) survei diperkirakan sekitar 2,6% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Ini Pihak yang Dinilai Berpotensi Curang pada Pemilu 2024 Menurut Survei LSI)