Basis pemilih dari Nahdlatul Ulama (NU) diyakini cukup besar di Indonesia. Berdasarkan survei Litbang Kompas Mei 2023, sebanyak 6,17% dari total responden mengaku sebagai warga NU.
Dalam survei simulasi pemilihan calon presiden (capres) 2024, responden NU ternyata lebih banyak memilih Prabowo Subianto, yang dipilih 25,8% responden NU. Angka ini naik 7% dari survei Januari 2023 lalu yang sebesar 18,2%.
Sementara capres pilihan responden NU kedua diduduki oleh Ganjar Pranowo dengan perolehan 24,7%. Ketiga disusul oleh Anies Baswedan dengan raihan 12,3%.
"Nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan menjadi tiga nama yang muncul paling banyak disebutkan sebagai pilihan calon presiden," tulis tim Litbang Kompas dalam laporannya.
Sementara di posisi keempat ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan capaian 7,1%. Adapun Sandiaga Uno di posisi kelima dengan perolehan 1,3%. Sisanya, terlampir pada grafik.
Dari sisi partai politik, PDIP jadi urutan pertama partai politik pilihan responden NU dengan elektabilitas sebesar 22,6% dan Gerinda mengekor dengan total 19,6%.
Sebagai catatan, survei basis pemilih NU ini belum dirincikan lebih lanjut oleh Litbang Kompas. Namun survei ini masuk ke dalam rangkaian survei nasional Mei 2023 yang melibatkan 1.200 responden.
Responden dipilih secara acak melalui wawancara tatap muka. Metode pengambilan data menggunakan pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Data makro ini dikoleksi pada 29 April-10 Mei 2023 dengan margin of error sekitar 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca Juga: Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo Melejit Jauhi Ganjar, Anies Makin Merosot)