Survei Indikator Politik menghimpun persepsi masyarakat RI terkait sikap politik pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah pencapresan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2024.
Diketahui, Jokowi merestui pencalonan anaknya, Gibran sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Prabowo. Gibran dan Jokowi berasal dari partai yang sama yakni PDIP.
Satu sisi, PDIP sudah mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capres bersama cawapresnya, Mahfud MD. Atas dasar itu, warga melihat adanya keretakan antara Jokowi dengan PDIP.
Hal itu sejalan dengan hasil survei Indikator Politik yang menunjukkan sebanyak 49% responden setuju bahwa hubungan Jokowi dengan PDIP sedang tidak baik. Sementara 32,1% menjawab kurang atau tidak setuju dan 18,8% menjawab tidak tahu atau tidak jawab (TT/TJ).
Kendati dinilai ada keretakan, mayoritas responden menganggap bahwa Jokowi berhak menentukan keputusan politiknya meski tak sejalan dengan PDIP. Pilihan ini diambil oleh 66,7% responden.
Namun sebanyak 21,1% responden merasa sikap politik Jokowi itu tidak menunjukkan rasa hormatnya kepada PDIP sebagai partai yang telah membesarkannya.
Sementara sebanyak 12,1% responden menjawab tidak tahu untuk menilai sikap Jokowi itu.
Dalam survei sikap politik responden ditanya oleh pewawancara, "terkait dengan Gibran Rakabuming yang maju sebagai cawapres Prabowo Subianto, di antara pendapat berikut mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak sendiri?"
Survei ini melibatkan 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Sampel survei diambil menggunakan metode multistage random sampling yang diambil dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Pengumpulan data dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face). Tingkat kesalahan survei (margin of error) sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca juga: Apakah Presiden Jokowi Khianati PDIP? Ini Pandangan Warga)