Berdasarkan Global EV Outlook 2023 dari International Energy Agency (IEA), tren penggunaan baterai lithium iron phosphate (LFP) untuk kendaraan listrik menguat, menggerus popularitas baterai nikel.
Selama periode 2018-2022 pangsa pasar baterai LFP global naik dari 7% menjadi 27%, sedangkan baterai nikel kadar tinggi (high-nickel) turun dari 78% menjadi 66%.
(Baca: Tren Baterai LFP Menguat, Apa Bahan Bakunya?)
Salah satu negara yang berpeluang meraih keuntungan besar dari tren baterai LFP adalah China.
Pasalnya, China merupakan negara produsen utama fosfat, salah satu bahan baku baterai jenis tersebut.
Menurut data United States Geological Survey (USGS), sepanjang 2022 China menghasilkan 85 juta metrik ton batuan fosfat (phosphate rock), setara 38% dari total produksi global.
Negara lain yang masuk jajaran produsen fosfat terbesar adalah Maroko, Amerika Serikat, Rusia, Yordania, Arab Saudi, Brasil, Mesir, Vietnam, dan Peru.
Jika digabungkan, 10 negara tersebut menguasai 89% dari total produksi batuan fosfat global pada 2022.
(Baca: Baterai LFP vs Baterai Nikel, Lebih Bagus Mana?)