Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya (hasil pemekaran dari Provinsi Papua Barat), merupakan destinasi wisata yang terkenal akan keindahan alam dan kekayaan biodiversitas lautnya.
Namun, kini kawasan tersebut tercemar akibat pertambangan nikel.
(Baca: Ini Luas Wilayah Penambangan 5 Perusahaan Tambang di Raja Ampat)
Hal ini salah satunya terlihat dari pemberitaan TribunSorong.com, yang menunjukkan foto air laut di pantai Pulau Kawe, Raja Ampat, berwarna cokelat keruh.
"Kami saksi hidup, melihat langsung kondisi alam di area konsesi tambang nikel. Dampak kerusakan lingkungan telah tampak, perairan mulai tercemar," kata warga Raja Ampat, Ronisel Mambrasar, diwartakan TribunSorong.com (5/6/2025).
Menurut Ronisel, sebagian wilayah Raja Ampat yang dulunya hijau kini gundul karena tambang nikel. Aktivitas bongkar muat material tambang juga mengubah warna air laut dari biru menjadi cokelat.
"Contoh di Pulau Gag dan Kawe, harusnya ikut dilindungi sebab menjadi rumah bagi spesies ikan, kini rusak oleh sisa material tambang," kata Ronisel.
(Baca: Deret Fakta Penambangan Nikel di Raja Ampat, Beroperasi Sejak 2018)
Adapun Provinsi Papua Barat dan sekitarnya—mencakup Provinsi Papua Barat Daya dan Kabupaten Raja Ampat—memang merupakan salah satu sumber kekayaan nikel Indonesia.
Mengutip materi presentasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) April 2024, Papua Barat memiliki sumber daya logam nikel sekitar 3,84 juta ton, serta cadangan logam nikel 880,56 ribu ton.
Sumber daya dan cadangan nikel Papua Barat ini merupakan yang terbesar ke-5 secara nasional.
Sumber daya (resources) adalah konsentrasi atau keberadaan material di bagian dalam bumi yang memiliki prospek untuk diekstraksi secara ekonomis. Sedangkan cadangan (reserves) adalah sumber daya yang sudah diyakini benar-benar bisa diekstraksi.
Berikut rincian sebaran sumber daya dan cadangan logam nikel Indonesia menurut data Kemenko Marves pada April 2024, diurutkan dari yang terbesar:
1. Sulawesi Tenggara
- Sumber daya logam nikel: 61,30 juta ton
- Cadangan logam nikel: 20,45 juta ton
2. Maluku Utara
- Sumber daya logam nikel: 38,08 juta ton
- Cadangan logam nikel: 16,00 juta ton
3. Sulawesi Tengah
- Sumber daya logam nikel: 32,29 juta ton
- Cadangan logam nikel: 9,68 juta ton
4. Sulawesi Selatan
- Sumber daya logam nikel: 4,10 juta ton
- Cadangan logam nikel: 2,12 juta ton
5. Papua Barat
- Sumber daya logam nikel: 3,84 juta ton
- Cadangan logam nikel: 880,56 ribu ton
6. Kalimantan Timur
- Sumber daya logam nikel: 425,88 ribu ton
- Cadangan logam nikel: 11,78 ribu ton
7. Kalimantan Tengah
- Sumber daya logam nikel: 275,33 ribu ton
- Cadangan logam nikel: 117,08 ribu ton
(Baca: Tambang Nikel di Raja Ampat Melanggar Hukum, Ini Alasannya)