Low Tuck Kwong, pemilik perusahaan batu bara PT Bayan Resources Tbk (BYAN), masuk ke peringkat dua dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2022 versi majalah Forbes.
Menurut Forbes, kekayaan bersih Low Tuck Kwong tahun ini mencapai US$12,1 miliar atau sekitar Rp189 triliun (kurs Rp15.640/US$).
Tahun ini perusahaan batu bara Low Tuck Kwong memang membukukan kenaikan pendapatan dan laba yang fantastis. Selama periode Januari-September 2022 pendapatan BYAN mencapai US$3,34 miliar, naik 91,5% dibanding Januari-September tahun lalu.
Sepanjang Januari-September 2022 BYAN juga berhasil mencetak laba bersih US$1,62 miliar, melonjak 148,9% dibanding laba periode sama tahun sebelumnya.
Adapun menurut keterbukaan informasi perusahaan yang dirilis 9 Desember 2022, direksi BYAN akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2022 senilai US$1 juta atau US$0,03 per saham.
Dividen ini akan dibagikan kepada pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (Recording Date) pada tanggal 21 Desember 2022 sampai pukul 16.15 WIB.
(Baca: Ini Emiten Batu Bara LQ45 Paling Cuan sampai Kuartal III 2022)
Kinerja BYAN juga diperkirakan bakal tetap kuat dalam beberapa tahun mendatang. Pasalnya, pada akhir kuartal III 2022 BYAN mengumumkan bahwa cadangan batu bara hasil eksplorasi mereka sudah bertambah. Mereka juga merencanakan peningkatan produksi di masa depan.
"PT Bayan Resources Tbk dengan bangga mengumumkan peningkatan cadangan batu bara JORC untuk deposit batu bara Tabang/Pakar Utara (Kalimantan Timur) dari 1.475 juta ton per 1 Januari 2021 menjadi 1.692 juta ton per 1 April 2022," kata manajemen BYAN dalam siaran persnya (29/9/2022).
Saat ini BYAN sedang membangun jalan sepanjang 101 kilometer dari deposit batu bara Tabang/Pakar Utara ke Sungai Mahakam (Kalimantan Timur), serta membangun fasilitas pemuatan tongkang baru di sungai tersebut.
"Fasilitas ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2023. Hal ini akan memungkinkan Perseroan untuk meningkatkan produksi dari deposit batu bara Tabang/Pakar Utara menjadi lebih dari 60 juta ton per tahun di tahun-tahun mendatang," ungkap manajemen BYAN.
Saat ini perusahaan batu bara BYAN milik Low Tuck Kwong memegang hak eksklusif untuk menambang berdasarkan 5 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) dari pemerintah pusat, serta 16 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diberikan pemerintah daerah atas wilayah konsesi seluas 124.087 hektare.
Dengan demikian, BYAN pun termasuk dalam daftar 10 perusahaan batu bara pemilik konsesi lahan pertambangan terluas di Indonesia.
(Baca: BUMN Miliki Lahan Pertambangan Terluas di Indonesia)