Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor minyak dan gas (migas) Indonesia pada Mei 2019 melonjak 50,18% menjadi US$ 1,11 miliar dari bulan sebelumnya. Sementara itu, nilai impor pada bulan yan sama turun 6,41% dari sebelumnya. Alhasil, defisit neraca perdagangan migas menyusut 34,5% menjadi US$ 977,8 juta dibanding bulan sebelumnya.
Melonjaknya ekspor migas tersebut ditopang oleh kenaikan ekspor gas pada Mei 2019 sebesar 99,42% menjadi US$ 890,5 juta dari bulan sebelumnya US$ 446,6 juta. Adapun ekspor industri pengolahan hasil minyak turun 52,57% menjadi US$ 55,8 juta. Demikian pula ekspor minyak mentah turun 5,48% menjadi US% 167,9 juta dari bulan sebelumnya.
Sebagai informasi, neraca perdagangan migas nasional selalu mengalami defisit seperti terlihat pada grafik di bawah ini.