Ekspor Kertas Indonesia ke Nepal Naik Menjadi US$ 6,45 Juta


- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Nepal sebesar US$ 17,99 juta data per Desember 2023. Nilai turun drastis 9,43% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 19,86 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Nepal, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 8,86 juta dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 51,95 juta.
(Baca: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Tapanuli Utara Rp.34,49 Juta Data per 2024)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Nepal, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 46 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Nepal. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Nepal. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Kertas dan Paperboard
- Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah
- Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya
- Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan
- Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori
Masuk dalam kode HS 48, Kertas dan Paperboard merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Artikel kertas bubur kertas, kertas atau kertas karton. Ekspor produk ini ke Nepal berada di urutan pertama. Indonesia mengekspor senilai US$ 6,45 juta. Nilai ekspor Kertas dan Paperboard; Artikel kertas bubur kertas, kertas atau kertas karton ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 4.922 ribu.
Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Kopi, teh, maté, dan rempah -rempah. Nilai ekspor dari Nepal pada 2023 tercatat US$ 2,9 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 762 ribu.
Indonesia juga banyak mengekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya ke Nepal. Nilai ekspor produk ini sebanyak US$ 2,49 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 3.780 ribu. Selain Nepal, Indonesia juga mengandalkan ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya ke Toko kapal dan bunker, Sierra Leone, Singapura, Sint Maarten (bagian Belanda) dan Slovakia. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke -4 negara lainnya.
(Baca: Update 2024: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Buru Selatan Rp.23,34 Juta)
Indonesia banyak mengekspor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan ke Nepal. Nilai ekspor produk ini tercatat senilai US$ 1,41 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 5.076 ribu. Ekspor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke Nepal. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan Indonesia adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Belanda dan Perancis.
Indonesia juga banyak mengekspor Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori ke Nepal. Nilai ekspor produk ini senilai US$ 1,06 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 1.381 ribu. Selain Nepal, Indonesia juga mengandalkan ekspor Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori ke Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Inggris dan Perancis. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke -4 negara lainnya.