Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor migas Indonesia mencapai US$3,32 miliar pada September 2023. Jumlah itu naik 25,04% (month-on-month/mom) dibandingkan Agustus 2023 yang nilainya US$2,66 miliar.
BPS menjelaskan, kenaikan impor migas ini disebabkan oleh melonjaknya impor minyak mentah hingga 94,40% (mom) atau senilai US$1,28 miliar pada bulan lalu.
Kenaikan impor migas juga terjadi pada hasil minyak yang terekam naik 5,87% (mom) menjadi US$1,82 miliar pada Agustus 2023.
Sementara itu, nilai impor pada gas justru mengalami penurunan sebesar 20,37% (mom) yang sebesar US$224,9 juta.
Meski ada peningkatan secara bulanan, namun secara kumulatif selama periode Januari-September 2023 nilai impor migas turun 2,85%.
Sebelumnya, pada Januari-September 2022, nilai impor migas Indonesia mencapai US$31,04 miliar lalu turun menjadi US$25,76 miliar pada periode sama tahun ini.
Di tengah peningkatan impor migas, nilai impor RI secara keseluruhan justru mengalami penyusutan sebesar 8,15% (mom) menjadi US$17,34 miliar pada Agustus 2023.
Penurunan tersebut, menurut BPS, didorong oleh impor nonmigas yang melemah hingga 13,60% (mom). Adapun berdasarkan golongan barangnya, penurunan paling dalam terjadi pada ampas dan sisa industri makanan yang minus 39,02% secara bulanan.
(Baca juga: Neraca Perdagangan RI Cetak Surplus 41 Bulan Nonstop hingga September 2023)