Indonesia Ekspor Lemak dan Minyak Hewan Senilai US$ 90,11 Juta ke Guinea pada 2023
- A Kecil
- A Sedang
- A Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Guinea senilai US$ 125,17 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 279.74% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 32,96 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Guinea, ekspor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2023 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai ekspor tertinggi.
(Baca: Produk Utama yang Diekspor Indonesia ke Mongolia pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Guinea, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 25 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Guinea. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Guinea. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya
- Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori
- Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan
- Kertas dan Paperboard
- Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya. Dalam klasifikasi tradmap, Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya masuk kategori produk HS dengan kode 15. Produk ini merupakan jenis barang ekspor yang dikelompokkan bersama dengan Disiapkan lemak yang dapat dimakan dan
Pada 2023, Indonesia tercatat mengekspor senilai US$ 90,11 juta. Nilai ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya; Disiapkan lemak yang dapat dimakan; ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 903 ribu.
(Baca: Nilai Ekspor SITC Kode 23 Karet Mentah, Sintetis dan Pugaran Periode 2020-2025)
Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Kendaraan selain kereta api atau trem rolling stock, dan suku cadang dan aksesori. Nilai ekspor dari Guinea pada 2023 tercatat US$ 20,75 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 19.180 ribu.
Selain itu Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan dengan kode HS 34. Indonesia mengekspor sebanyak US$ 3,58 juta, naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 1.470 ribu. Ekspor Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke Guinea. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan Indonesia adalah Jerman, Amerika Serikat, Cina, Perancis dan Inggris.
Di urutan berikutnya, Indonesia banyak mengekspor Kertas dan Paperboard ke Guinea. Nilai ekspor produk ini tercatat senilai US$ 2,88 juta. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 4.728 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengekspor Kertas dan Paperboard ke -4 negara. Ekspor Kertas dan Paperboard ke negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber ekspor Kertas dan Paperboard adalah Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris dan Italia.
Di urutan ke kelima adalah, Indonesia juga mengekspor senilai US$ 2,58 juta Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis ke Guinea. Nilai ekspor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 2.132 ribu. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis ke -4 negara. Ekspor Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanis ke negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar tujuan ekspor adalah Amerika Serikat, Cina, Jerman, Inggris dan Meksiko.