Indonesia membukukan impor dengan Chili US$ 165,21 juta data per Desember 2021. Nilai tersebut naik 51,7% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 108,9 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Chili, impor dalam 10 tahun terakhir telah berkurang sangat drastis. Terendah impor Indonesia adalah US$ 83,34 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 241,51 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Chili, 0,04 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,04 ribu produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Chili. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Tembaga dan artikelnya
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Tembaga dan artikelnya. Dalam klasifikasi tradmap, Tembaga dan artikelnya masuk kategori produk HS dengan kode 74.
Pada 2021, Indonesia tercatat mengimpor senilai US$ 51.684 ribu. Nilai impor Tembaga dan artikelnya ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 38.454 ribu.
- Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Buah dan kacang -kacangan yang dapat dimakan. Nilai impor dari Chili pada 2021 tercatat US$ 33.409 ribu. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 8.673 ribu.
- Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya
Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 38 negara. Impor Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya dari negara ini berada di urutan 14. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 27.887 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya berasal dari Amerika Serikat, Kanada, Italia, Britania Raya dan Selandia Baru.
- Kayu dan barang -barang kayu
Produk lainnya , Indonesia juga tercatat banyak mengimpor Kayu dan barang -barang kayu dari Chili. Nilai impor produk ini pada 2021 US$ 9.808 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 12.871 ribu. Impor Kayu dan barang -barang kayu dari Chili tercatat berada di urutan sepuluh. Selain negara tersebut, impor terbesar Kayu dan barang -barang kayu berasal dari Cina, Amerika Serikat, Selandia Baru, Thailand dan Malaysia. Indonesia juga tercatat mengimpor produk ini dari 62 negara. .
- Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya
Indonesia juga banyak mengimpor Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya dari Chili. Nilai impor produk ini senilai US$ 7.757 ribu. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 6.373 ribu. Impor Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya dari Chili tercatat berada di urutan ketujuh. Selain negara tersebut, impor terbesar Lemak dan minyak nabati atau minyak dan produk belahannya berasal dari Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan Cina. Indonesia juga tercatat mengimpor produk ini dari 52 negara. .