Perdagangan 10 negara Asia Tenggara (Association of South East Asian Nations/ASEAN) dengan Amerika Serikat (AS) mencapai US$364,45 miliar sepanjang 2021.
Rinciannya, ekspor ASEAN ke AS mencapai US$255,12 miliar sedangkan impor ASEAN dari AS sebesar US$109,34 miliar. Dengan demikian, neraca dagang 10 negara ASEAN dengan Amerika Serikat mencatat surplus US$145,78 miliar sepanjang tahun lalu.
Vietnam mencatat surplus terbesar dalam perdagangan dengan AS, yakni mencapai US$81,1 miliar. Dengan rincian, ekspor sebesar US$96,27 miliar sementara impor dari AS hanya US$15,17 miliar.
Negara anggota ASEAN yang mencatat surplus terbesar berikutnya adalah Thailand, yaitu sebesar US$27,25 miliar. Kemudian Malaysia dengan surplus perdagangan dengan AS sebesar US$16,25 miliar.
Kemudian Indonesia dengan nilai surplus perdagangan dengan AS sebesar US$14,53 miliar. Di mana nilai ekspor mencapai US$25 miliar, sementara nilai impornya US$11,25 miliar.
Kamboja juga mencatat surplus perdagangan dengan AS sebesar US$7,07 miliar. Filipina mencatat surplus perdagangan dengan AS senilai US$1,79 miliar dan Myanmar mencatat surplus perdagangan dengan AS senilai US$388,68 juta.
Sedangkan Singapura mencatat defisit dalam perdagangan dengan AS senilai US$2,19 miliar. Nilai ekspor ke AS sebesar US$38,24 miliar, sementara nilai impornya mencaai US$40,43 miliar.
(Baca: Hadapi Kenaikan Harga Pangan dan Energi, Inflasi AS Melambung 8,5% (YoY))
Negara ASEAN yang mencatat defisit perdagangan dengan AS lainnya adalah Brunei Darussalam senilai US$211,99 juta dan Laos sebesar US$198,6 juta.
Berikut ini nilai ekspor 10 negara anggota ASEAN ke AS pada 2021:
- Vietnam: US$96,27 miliar
- Thailand: US$41,78 miliar
- Malaysia: US$34,31 miliar
- Indonesia: US$25,77 miliar
- Kamboja: US$7,37 miliar
- Filipina: US$10,70 miliar
- Myanmar: US$0,59 miliar
- Laos: US$0,07 miliar
- Brunei D: US$0,01 miliar
- Singapura: US$38,24miliar
Sementara ini merupakan nilai ekspor 10 negara anggota ASEAN ke AS pada 2021:
- Vietnam: US$15,17 miliar
- Thailand: US$14,.53 miliar
- Malaysia: US$18,06 miliar
- Indonesia: US$11,25 miliar
- Kamboja: US$0,30 miliar
- Filipina: US$8,91 miliar
- Myanmar: US$0,20 miliar
- Laos: US$0,27 miliar
- Brunei D: US$0,22 miliar
- Singapura: US$40,43 miliar