Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai ekspor industri pakaian Indonesia mencapai US$ 7,64 miliar sepanjang Januari-November 2021. Angka tersebut tumbuh 19,59% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Rinciannya, nilai ekspor pakaian jadi (konveksi) dari tekstil tumbuh 15,42% menjadi US$ 6,12 miliar periode Januari-November 2021 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kemudian, ekspor pakaian jadi rajutan tumbuh 44,06% menjadi US$ 1,16 miliar, dan perlengkapan pakaian dari tekstil tumbuh 20,98% menjadi US$ 205,24 juta.
Demikian pula nilai ekspor kaos kaki rajutan dan sejenisnya tumbuh 12,91% menjadi US$ 110,75 juta sepanjan Januari-November tahun lalu. Kemudian, pakaian jadi dan perlengkapannya dari kulit melonjak 319,89% menjadi US$ 39,43 juta.
Amerika Serikat (AS) merupakan pasar terbesar bagi ekspor industri pakaian jadi Indonesia. Dengan rincian, nilai ekspor pakaian jadi ke AS mencapai US$ 3,39 miliar, nilai ekspor pakaian jadi rajutan US$ 832,97 juta, serta pakaian jadi dan perlengkapannya dari kulit ke AS dengan nilai US$ 26,31 juta.
Sementara Jerman menjadi pasar terbesar ekspor kaos kaki rajutan dan sejenisnya dengan nilai US$ 36,49 juta, sementara Prancis di urutan kedua dengan nilai US$ 9,23 juta.
(Baca: Inilah 10 Negara Tujuan Utama Ekspor Pakaian Jadi Indonesia)