Menuurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor dan impor Indonesia turun pada 2023.
Rinciannya, nilai ekspor sepanjang 2023 mencapai US$258,82 miliar, turun 11,33% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Anjloknya nilai ekspor tersebut terjadi akibat penurunan kinerja ekspor migas dan nonmigas.
Pada 2023 ekspor nonmigas turun 11,96% (yoy) menjadi US$242,89 miliar, sedangkan ekspor migas turun 0,47% (yoy) menjadi US$15,92 miliar.
Kemudian nilai impor sepanjang 2023 turun 6,55% (yoy) menjadi US$221,88 miliar. Penurunan ini juga terjadi di sektor migas dan nonmigas.
Secara rinci, nilai impor nonmigas turun 5,57% (yoy) menjadi US$186,05 miliar, dan impor migas anjlok 11,35% (yoy) menjadi US$35,83 miliar.
Di tengah kondisi ini, neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus US$36,93 miliar sepanjang 2023.
Namun, surplus dagang tersebut ambles 32,18% (yoy) dibanding 2022 yang nilainya mencapai US$54,45 miliar.
(Baca: Nilai Ekspor Indonesia Turun pada November 2023)