Pemerintah tak lagi melarang ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO), dan bahan baku minyak goreng mulai hari ini, Senin (23/5/2022).
Mengutip catatan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), total volume ekspor minyak sawit pada Maret 2022 hanya mencapai 2,01 juta ton, turun 3,14% dari bulan sebelumnya yang sebesar 2,09 juta ton.
Meski turun secara volume, nilai ekspor minyak sawit tercatat naik 26% dari US$2.799 milar pada Februari 2022 menjadi US$3.513 juta pada Maret 2022.
Kinerja tersebut didorong oleh naiknya harga minyak sawit di pasar internesional. Rata-rata harga CPO CIF Rotterdam dunia berdasarkan catatan Gapki sebesar US$1.813/ton pada Maret 2022, naik dari Februari yang sebesar US$1.522/ton.
Jika dilihat dari jenis produknya, minyak sawit yang diekspor Indonesia pada Maret 2022 terdiri dari CPO sebanyak 59 ribu ton dan olahan CPO 1,54 juta ton.
Kemudian, ekspor crude palm kernel oil (CPKO) tercatat sebesar 2 ribu ton, olahan CPKO 65 ribu ton, biodiesel 1 ribu ton, dan oleokimia 342 ribu ton.
Adapun berdasarkan negara tujuan, Rusia menjadi negara tujuan ekspor minyak sawit Indonesia dengan penurunan terbesar yaitu 50% secara bulanan, diikuti Malaysia yang turun 41% dan Belanda turun 33%.
(Baca Juga: Ekspor CPO Indonesia Sudah Disalip Malaysia sejak Kuartal II 2021)