Indonesia membukukan impor dengan Britania Raya sebesar US$ 959,03 juta data per Desember 2020. Nilai tersebut turun drastis 8,55% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$ 1,05 miliar.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Britania Raya, impor dalam 10 tahun terakhir telah mengalami penurunan cukup dalam. Terendah impor Indonesia adalah US$ 818,9 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 1,37 miliar.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Britania Raya, 0,05 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,09 ribu produk.
- Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler
Masuk dalam kode HS 84, Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan bagiannya. Impor produk ini dari Britania Raya berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 250,93 juta. Nilai impor Mesin, peralatan mekanis, reaktor nuklir, boiler;bagiannya ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 199,5 juta.
- Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Mesin dan peralatan listrik dan bagian -bagiannya. Nilai impor dari Britania Raya pada 2020 tercatat US$ 136,42 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 133,91 juta.
- Produk farmasi
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 70 negara. Impor Produk farmasi dari negara ini berada di urutan kelima. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 80.275 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Produk farmasi berasal dari Amerika Serikat, Cina, Jerman dan India.
- Besi dan baja
Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 69 negara. Impor Besi dan baja dari negara ini berada di urutan 18. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 55.135 ribu. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Jepang, Korea, Republik, Afrika Selatan dan India.
- Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah..
Impor produk lainnya adalah Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah.. US$ 50.887 ribu. Nilai impor produk ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 45.578 ribu. Selain Britania Raya, Indonesia juga mengandalkan impor Optik, fotografi, sinematografi, pengukuran, pemeriksaan, presisi, medis atau bedah.. dari Cina, Amerika Serikat, Jepang, Singapura dan Jerman. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 111 negara lainnya.