Indonesia membukukan impor dengan Selandia Baru US$ 959,37 juta data per Desember 2021. Nilai tersebut naik 26,73% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 757,01 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Selandia Baru, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Tahun 2021 merupakan catatan sejarah dengan rekor nilai impor tertinggi.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Selandia Baru, 0,04 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat satu produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada 0,07 ribu produk.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Selandia Baru. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Produk susu
Masuk dalam kode HS 04, Produk susu merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan telur burung, madu alami dan Produk yang dapat dimakan dari hewan asal, bukan di tempat lain.. Impor produk ini dari Selandia Baru berada di urutan pertama. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 456,76 juta. Nilai impor Produk susu;telur burung;madu alami;Produk yang dapat dimakan dari hewan asal, bukan di tempat lain.. ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 387,4 juta.
- Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya
Masuk dalam kode HS 47, Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan dan kertas yang dipulihkan (limbah dan memo) atau.. Dari negara ini, Indonesia mengimpor US$ 98.966 ribu.
- Residu dan limbah dari industri makanan
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 59 negara. Impor Residu dan limbah dari industri makanan dari negara ini berada di urutan delapan. Pada 2021, Indonesia tercatat melakukan impor US$ 63.411 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Residu dan limbah dari industri makanan berasal dari Argentina, Brazil, Amerika Serikat, Cina dan India.
- Offal daging dan daging yang dimakan
Di urutan ke keempat adalah , Indonesia banyak mengimpor Offal daging dan daging yang dimakan dari Selandia Baru. Nilai impor produk ini tercatat US$ 55.702 ribu. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 34.084 ribu. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 12 negara. Impor Offal daging dan daging yang dimakan dari Selandia Baru tercatat berada di urutan keempat. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Offal daging dan daging yang dimakan adalah India, Amerika Serikat, Brazil dan Spanyol.
- Zat albuminoidal
Indonesia banyak mengimpor Zat albuminoidal dari Selandia Baru. Nilai impor produk ini tercatat sebanyak US$ 44.708 ribu. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 48.658 ribu. Selain Selandia Baru, Indonesia juga mengandalkan impor Zat albuminoidal dari Cina, Thailand, Malaysia dan Belanda. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 44 negara lainnya.