China, Negara Tujuan Utama Ekspor Minyak Sawit Indonesia Semester I 2025

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit seberat 12,4 juta ton pada semester I 2025.

Nilai ekspornya mencapai US$13,53 miliar atau sekitar Rp222,43 triliun (asumsi Rp16.435 per US$).

Pada paruh pertama tahun ini, China menjadi negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia dengan volume 1,74 juta ton, setara 14% dari total ekspor nasional.

Berikut daftar 10 negara tujuan utama ekspor minyak sawit Indonesia berdasarkan volume pada semester I 2025:

1. China: 1,74 juta ton
2. India: 1,47 juta ton
3. Pakistan: 1,32 juta ton
4. Bangladesh: 762,13 ribu ton
5. Amerika Serikat: 751,19 ribu ton
6. Malaysia: 616,17 ribu ton
7. Mesir: 554,26 ribu ton
8. Rusia: 378,1 ribu ton
9. Vietnam: 337,57 ribu ton
10. Brasil: 268,47 ribu ton

Selain 10 negara tersebut, Indonesia juga mengekspor produk serupa ke negara-negara lainnya dengan volume gabungan 4,22 juta ton.

(Baca: Indonesia, Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit Terbanyak di Dunia 2024/2025)

Adapun pada paruh kedua tahun ini, pemerintah Indonesia membuat kesepakatan dengan Uni Eropa, supaya Indonesia bisa mengekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) ke Uni Eropa sebanyak 1 juta ton per tahun tanpa bea masuk.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari perjanjian kerja sama Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

"Dalam perjanjian tersebut kami menyepakati dua komoditas, yaitu CPO dan palm kernel oil (PKO). Kami sepakat tentang kuota, di mana untuk CPO sekitar 1 juta ton dan PKO tergantung pada ekspor tahun lalu ke Uni Eropa," kata Airlangga disiarkan Tempo.co (31/7/2025).

Menurut Airlangga, kesepakatan tersebut akan disahkan pada September 2025.

(Baca: Sebelum IEU-CEPA, Indonesia Selalu Surplus Dagang dengan Uni Eropa)