Berdasarkan laporan Semiconductor Industry Association (SIA), terdapat enam negara yang memegang pangsa pasar penjualan semikonduktor tertinggi di dunia pada 2024.
Amerika Serikat (AS) menempati posisi pertama dengan pangsa 50,4% pada tahun tersebut. SIA menyebut, pangsa ini memang dipertahankan AS sejak 1997.
"Pada 1997, industri ini kembali memegang posisi kepemimpinan dengan pangsa pasar global sebesar 50%, posisi yang hingga kini masih dipertahankan," tulis SIA dalam laporan 2025 SIA Factbook, dikutip pada Jumat (8/8/2025).
Kendati demikian, industri semikonduktor AS pernah bergejolak dan mengalami penurunan signifikan dalam pangsa pasar global selama dekade 1980-an.
Ini karena persaingan sengit dari perusahaan berbasis di Jepang, dampak dari praktik dumping ilegal, serta resesi industri yang parah pada 1985 hingga 1986. Walhasil, industri AS kehilangan total 19 poin pangsa pasar global dan menyerahkan kepemimpinan pangsa pasar industri global kepada industri semikonduktor Jepang.
Pasar semikonduktor AS bisa cemerlang karena mempertahankan keunggulan mikroprosesor dan perangkat canggih lainnya, serta terus memimpin di berbagai bidang produk lainnya.
"Selain itu, perusahaan semikonduktor AS mempertahankan posisi terdepan dalam R&D [research and development], desain, dan teknologi proses," tulis SIA.
Sementara pangsa negara lain jauh lebih rendah, di rentang 4%-21%. Mereka di antaranya Korea Selatan, Uni Eropa, Jepang, Taiwan, hingga China, seperti terlihat pada grafik.
SIA menyampaikan, penjualan semikonduktor secara global meningkat dari US$139 miliar pada 2001 menjadi US$630,5 miliar pada 2024. Tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,8% per tahun.
Mengutip laporan World Semiconductor Trade Statistics (WSTS), SIA menyebut penjualan industri semikonduktor global diperkirakan akan meningkat menjadi US$697,2 miliar pada 2025 dan meningkat menjadi US$738,6 miliar pada tahun 2026.
(Baca: Update Tarif AS ke Negara ASEAN, Singapura Terendah)