Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total nilai ekspor Indonesia pada 2024 mencapai US$266,53 miliar.
Angka ini merupakan nilai free on board (FOB), yakni harga barang sampai barang tersebut dimuat ke kapal keberangkatan, tidak termasuk biaya pengiriman ke negara tujuan dan asuransi.
Jika ditelisik berdasarkan golongan barang, nilai ekspor terbesar Indonesia pada 2024 berasal dari produk mineral.
Merujuk Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI), golongan barang produk mineral mencakup komoditas seperti bijih besi, tembaga, nikel, aluminium, seng, timah, batu bara, bahan bakar mineral lain dan produk distilasinya, dan sebagainya.
(Baca: 6 Jenis Mineral Paling Dibutuhkan untuk Transisi Energi)
Berikut rincian nilai FOB ekspor Indonesia berdasarkan 21 golongan barang pada 2024, diurutkan dari yang terbesar:
- Produk mineral: US$64,28 miliar
- Logam tidak mulia dan barang daripadanya: US$44,2 miliar
- Lemak, minyak, malam nabati/hewani: US$26,86 miliar
- Mesin dan perlengkapan elektris, serta aksesoris dari barang tersebut: US$22,11 miliar
- Produk industri kimia atau produk industri terkait: US$17,82 miliar
- Olahan makanan, minuman, minuman keras, tembakau: US$12,73 miliar
- Kendaraan, pesawat terbang, kapal: US$12,26 miliar
- Tekstil dan barang tekstil: US$12,05 miliar
- Mutiara, batu mulia/semi mulia, logam mulia/semi mulia: US$8,88 miliar
- Plastik, karet, dan barang-barang daripadanya: US$8,3 miliar
- Pulp, kertas dan barang daripadanya: US$8,06 miliar
- Alas kaki, payung, bunga tiruan: US$7,63 miliar
- Produk nabati: US$5,13 miliar
- Binatang hidup; produk hewani: US$4,69 miliar
- Kayu dan barang dari kayu, barang anyaman: US$4,08 miliar
- Bermacam-macam barang hasil pabrik: US$3,58 miliar
- Alat optik, fotografi, musik, jam: US$1,53 miliar
- Kulit, kulit samak dan barang daripadanya: US$1,44 miliar
- Barang dari batu, semen, mika, keramik, kaca: US$855,31 juta
- Senjata dan amunisi; bagian dan aksesorisnya: US$21,67 juta
- Karya seni, barang kolektor dan barang antik: US$21,58 juta
Jika ditinjau distribusinya, 73,17% barang ekspor Indonesia dikirim ke negara-negara Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC)
"Dalam kelompok ini, negara penyumbang devisa nasional terbesar adalah Cina, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, dan Singapura. Kelima negara tersebut mempunyai kontribusi sebesar 50,56% terhadap ekspor nasional," kata BPS dalam laporannya.
(Baca: Ekspor Nikel Indonesia Meningkat Lagi pada 2024)