Menurut situs data milik UNCTAD, Trade Map, nilai impor furnitur secara global mencapai US$293,86 miliar pada 2022, meningkat 1,63% dibanding 2021.
Angka itu mencakup seluruh nilai impor furnitur dengan kode HS 94, meliputi tempat duduk, alas tidur, matras, penyangga matras, bantal, perabotan medis, perangkat pencahayaan, bangunan prapabrikasi, dan perabot lainnya.
(Baca: Ekspor Furnitur Indonesia Melemah, Baik Bahan Kayu Maupun Plastik)
Pada 2022 Amerika Serikat (AS) menjadi negara pengimpor furnitur terbesar di dunia dengan nilai US$86,73 miliar. Angka ini setara 29,51% dari total nilai impor furnitur global tahun lalu.
Jerman menempati urutan kedua dengan nilai impor furnitur US$24,44 miliar (8,31%), diikuti Inggris US$14,54 miliar, dan Prancis US$13,81 miliar.
Di urutan selanjutnya ada Kanada, Belanda, Jepang, Australia, Italia, dan Spanyol dengan rincian nilai impor seperti terlihat pada grafik.
Adapun Indonesia menempati peringkat ke-29 global dengan nilai impor furnitur US$1,86 miliar pada 2022. Posisi Indonesia berada di bawah Hong Kong yang mengimpor komoditas tersebut senilai US$1,9 miliar pada tahun lalu.
Berikut daftar 10 negara dengan nilai impor furnitur kode HS 94 terbesar dunia pada 2022:
- Amerika Serikat: US$86,73 miliar
- Jerman: US$24,44 miliar
- Inggris: US$14,54 miliar
- Prancis: US$13,81 miliar
- Kanada: US$10,64 miliar
- Belanda: US$9,56 miliar
- Jepang: US$8,85 miliar
- Australia: US$5,7 miliar
- Italia: US$5,58 miliar
- Spanyol : US$5,52 miliar
(Baca: Negara Pasar Utama Furnitur Kayu RI Kurangi Belanja pada Semester I 2023)