Ekspor Furnitur Indonesia Melemah, Baik Bahan Kayu Maupun Plastik

Ekonomi & Makro
1
Adi Ahdiat 15/09/2023 10:45 WIB
Nilai Ekspor Furnitur Indonesia Berdasarkan Bahan per Semester I (2022-2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor industri furnitur Indonesia melemah pada semester I 2023.

Sepanjang paruh pertama tahun ini total volume ekspor furnitur nasional mencapai 253,5 ribu ton, turun 26,2% dibanding semester I 2022. Dalam periode sama nilai ekspornya juga turun 30,9% menjadi US$1,07 miliar.

(Baca: Ekspor Industri Furnitur Indonesia Melemah pada Semester I 2023)

Jika dirinci berdasarkan bahannya, pada semester I 2023 nilai ekspor paling besar berasal dari furnitur kayu, yakni mencapai US$731,1 juta.

Namun, capaian itu turun 31,9% dibanding semester I tahun lalu, di mana nilai ekspor furnitur kayu mampu mencapai US$1,07 miliar.

Penurunan nilai ekspor juga terjadi pada furnitur dari bahan lainnya (-15%), furnitur rotan/bambu (-40,5%), furnitur logam (-42,4%), dan furnitur plastik (-30,3%) dengan rincian nominal seperti terlihat pada grafik.

Hal itu terjadi seiring dengan berkurangnya volume ekspor furnitur kayu (-29,74%), bahan lainnya (-11,61%), rotan/bambu (-32,2%), dan logam (-51,9%).

Sementara, pada semester I 2023 volume ekspor furnitur plastik naik signifikan (+42,1%), tapi nilai ekspornya tetap turun, mengindikasikan harganya jatuh di pasaran.

Adapun menurut Presiden Jokowi, kinerja ekspor industri furnitur secara umum turun karena kemitraan internasional yang lemah.

"Menurut saya, (penurunan ekspor) ini karena kita tidak ber-partner, negara lain saling ber-partner. Sehingga, memang harus mau terbuka, mau ber-partner dengan industri perusahaan mebel dari luar," kata Jokowi saat memberi sambutan di IFFINA Indonesia Meubel & Design Expo, ICE BSD, Tangerang, Kamis (14/9/2023).

Jokowi pun mendorong para pelaku industri furnitur agar memasukkan produknya ke e-katalog pemerintah, untuk meluaskan pasar di dalam negeri.

"Kalau kita gabung dengan APBN, APBD, BUMN, belanja (furnitur) kita sudah sampai Rp1.236 triliun. Itu bukan hanya mebel. Mebel hampir US$1,1 miliar dan banyak diisi oleh furnitur impor," kata Jokowi.

"Artinya bolanya semua ada di bapak-ibu untuk ber-partner dan mau mengambil pasar dalam negeri," katanya lagi.

(Baca: Ekspor Industri Furnitur Merosot Kuartal I 2023, Pabrik Pangkas Karyawan)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua