Neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia cenderung meningkat selama pandemi, hingga Indonesia mampu mencatatkan surplus dalam dua tahun belakangan.
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai perdagangan Indonesia dengan Rusia mencapai US$2,74 miliar pada 2021. Nilai tersebut meningkat 42,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Rinciannya, nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada 2021 sebesar US$1,49 miliar, sementara nilai impor Indonesia dari Rusia US$1,25 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia surplus sekitar US$240 juta pada tahun tersebut.
Surplus perdagangan Indonesia-Rusia pada 2021 juga lebih tinggi belasan kali lipat dibandingkan surplus pada 2020 yang jumlahnya US$15,65 juta.
Adapun surplus dagang dengan Rusia baru dialami Indonesia sejak pandemi Covid-19 berlangsung. Sebelumnya, pada 2019 neraca perdagangan Indonesia-Rusia defisit sebesar US$340,37 juta. Begitu pula pada 2018 dan 2017, dengan nilai defisit sebesar US$550,2 juta dan US$77,2 juta.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Rusia antara lain lemak dan minyak hewani atau nabati dengan nilai sebesar US$511 juta pada 2020. Diikuti kopi, teh, mate, dan rempah-rempah sebesar US$53,9 juta, serta alas kaki US$51,7 juta.
Adapun komoditas impor dari Rusia ke Indonesia antara lain besi dan baja US$291,6 juta, pupuk US$210,6 juta, bahan bakar mineral US$182 juta, serta pesawat udara US$46 juta.
(Baca Juga: Ekspor dan Impor Indonesia Turun pada Januari 2022)