Indonesia membukukan impor dengan Aruba US$ 42 ribu data per Desember 2020. Nilai turun 43,24% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 74 ribu.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Aruba, impor dalam 10 tahun terakhir menurun sangat tajam. Terendah impor Indonesia adalah US$ satu ribu dan untuk impor tertinggi di angka US$ 5,79 juta.
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Aruba, 0,03 ribu produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Kebanyakan produk impor dari tempat ini, merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain yang jumlahnya tercatat ada satu produk.
- Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya. Dalam klasifikasi tradmap, Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya masuk kategori produk HS dengan kode 47. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan dan kertas yang dipulihkan (limbah dan memo) atau..
Pada 2020, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 42 ribu. Nilai impor Bubur kayu atau bahan selulosa berserat lainnya;kertas yang dipulihkan (limbah dan memo) atau.. ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 71 ribu.
- Komoditas yang tidak ditentukan di tempat lain
Komoditas yang tidak ditentukan di tempat lain dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 99. Indonesia mengimpor sebanyak US$ 0 ribu.
- Minuman, roh, dan cuka
Indonesia melakukan impor produk ini berasal dari 46 negara. Impor Minuman, roh, dan cuka dari negara ini berada di urutan 150. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 0 ribu. Selain negara tersebut, impor terbesar Minuman, roh, dan cuka berasal dari Malaysia, Thailand, Pakistan, Korea, Republik dan Amerika Serikat.
- Wadding, Felt dan Nonwovens
Produk lainnya , Indonesia banyak mengimpor Wadding, Felt dan Nonwovens dari Aruba. Nilai impor produk ini tercatat senilai US$ 0 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Selain Aruba, Indonesia juga mengandalkan impor Wadding, Felt dan Nonwovens dari Cina, Thailand, Korea, Republik, Vietnam dan Hong Kong, Cina. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari 58 negara lainnya.
- Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya
Impor Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya dari negara ini berada di urutan 138. Pada 2020, Indonesia tercatat melakukan impor senilai US$ 0 ribu. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Jepang, Cina, Korea, Republik, Thailand dan Malaysia.