Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan volume ekspor minyak sawit Indonesia meningkat 11% pada Oktober 2021 dari bulan sebelumnya. Itu didorong meningkatnya permintaan serta perbaikan harga.
Peningkatan ekspor minyak sawit pada Oktober 2021 terjadi setelah mengalami penurunan cukup drastis pada September. Tercatat, ekspor minyak sawit sebesar 3,21 juta ton pada Oktober 2021, meningkat 230 ribu ton dibandingkan bulan September yang sebesar 2,88 juta ton.
Secara nilai, ekspor minyak sawit pada Oktober 2021 mencapai US$ 3,67 miliar atau Rp 52,16 triliun. Angka tersebut naik 18% dibandingkan pada bulan September yang sebesar US$ 3,11 miliar.
Peningkatan permintaan ekspor datang dari hampir semua wilayah. Kenaikan tertingi terjadi untuk tujuan ke Mesir, yakni mencapai 165,1 ribu ton pada Oktober 2021. Angka tersebut melonjak 110,7 ribu ton atau 203,3% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kemudian, ekspor minyak sawit ke Tiongkok menjadi 698,8 ribu ton pada Oktober 2021. Angka tersebut naik 73,7 ribu ton atau 11,79% dibandingkan periode September.
Lalu, ekspor ke negara-negara Uni Eropa pada Oktober 2021 naik 91,6 ribu ton atau 26,79% dibandingkan pada September. Sementara, ekspor ke India sebesar 245,6 ribu ton, turun 86,2 ribu ton atau 25,97% dibandingkan bulan sebelumnya.
Produk minyak sawit yang diekspor pada Oktober 2021 adalah crude palm oil (CPO) sebanyak 147 ribu ton, olahan CPO 2,5 juta ton, olahan CPKO 187 ribu ton, biodiesel 13 ribu ton, dan oleokimia 358 ribu ton.
Secara keseluruhan, ekspor produk kelapa sawit pada periode Januari- Oktober mencapai 28,89 juta ton. Jumlah itu naik 6,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 27,11 juta ton.
(Baca: Volume Ekspor Minyak Sawit Turun 32,5% pada September 2021)