Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan, volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 2,88 juta ton pada September 2021. Jumlah itu turun 32,5% dari bulan sebelumnya yang sebesar 4,27 juta ton.
Sementara, nilai ekspor minyak sawit tercatat sebesar US$ 3,11 triliun pada September 2021. Nilainya pun turun 56,73% dibandingkan pada Agustus 2021 yang mencapai US$ 4,43 triliun.
Penurunan ekspor minyak sawit terbesar terjadi untuk tujuan ke Belanda. Jumlah penurunannya mencapai 83,5% secara bulanan menjadi 33,46 ribu ton pada September 2021. Volume ekspor minyak sawit ke Malaysia sebesar 35,1 ribu ton, turun 81,74% secara bulanan.
Volume ekspor minyak sawit ke India tercatat sebesar 275,5 ribu ton pada September 2021, turun 71,3% secara bulanan. Kemudian volume ekspor minyak sawit ke Uni Eropa sebesar 219,6 ribu ton, turun 52,54%. Sementara, volume ekspor ke Tiongkok sebesar 467,4 ribu ton, turun 42,94% secara bulanan.
Produk minyak sawit yang diekspor pada September 2021 adalah crude palm oil (CPO) sebanyak 158 ribu ton, olahan CPO 2,2 juta ton, crude palm kernel oil (CPKO) 4 ribu ton, olahan CPKO 147 ribu ton, biodiesel 11 ribu ton, dan oleokimia 357 ribu ton.
Adapun, produksi minyak sawit mencapai 4,57 juta ton pada September 2021, turun 1% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dengan produksi rendah dan ekspor yang turun, skor akhir minyak sawit Indonesia tercatat naik 6,4% secara bulanan menjadi 3,65 juta ton pada september 2021.
(Baca: Daftar Negara Pemasok Rempah-rempah Terbesar Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?)