Indonesia Paling Banyak Impor Bahan Bakar Mineral dari Kazakhstan pada 2023


Nama Data | Nilai |
---|---|
Bahan bakar mineral; minyak mineral | 155.840 |
Besi | 67.407 |
Seng | 6.582 |
Garam; sulfur; Bumi | 1.738 |
Aluminium | 1.240 |
Mesin listrik | 30 |
Artikel Pakaian | 18 |
Optik | 17 |
Reaktor nuklir; boiler; mesin | 12 |
Mebel; Tempat tidur; kasur; penyangga kasur; bantal | 7 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Kazakhstan senilai US$ 232,9 juta data per Desember 2023. Nilai turun 60.22% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 585,48 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Kazakhstan, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ 13,77 juta dan untuk impor tertinggi di angka US$ 585,48 juta.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Ekspor Bahan Bakar Mineral ke Jepang pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Kazakhstan, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat 15 produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Kazakhstan. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka
- Besi dan baja
- Seng
- Garam
- Aluminium
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengimpor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka. Dalam klasifikasi tradmap, Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka masuk kategori produk HS dengan kode 27. Produk ini merupakan jenis barang impor yang dikelompokkan bersama dengan zat bitumen dan mineral
Pada 2023, Indonesia tercatat mengimpor sebanyak US$ 155,84 juta. Nilai impor Bahan bakar mineral, minyak mineral dan produk dari penyulingan mereka; zat bitumen; mineral ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 280,67 juta.
(Baca: Indonesia Paling Banyak Impor Besi dari Bhutan pada 2023)
Besi dan baja dalam klasifikasi Trademap masuk kategori produk HS dengan kode 72. Indonesia mengimpor senilai US$ 67,41 juta.
Impor produk lainnya adalah Seng sebanyak US$ 6,58 juta. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Selain Kazakhstan, Indonesia juga mengandalkan impor Seng dari Korea, Republik, Belgia, Belanda, Spanyol dan Kanada. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengimpor produk ini dari -4 negara lainnya.
Masuk dalam kode HS 25, Garam merupakan kelompok produk barang impor yang dikategorikan bersama dengan sulfur, Bumi dan Batu dan Bahan plesteran, jeruk nipis dan semen. Dari negara ini, Indonesia mengimpor sebanyak US$ 1,74 juta. Data Trademap memperlihatkan aktivitas dagang Indonesia mengimpor Garam dari -4 negara. Impor Garam dari negara ini merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Garam adalah Cina, Türkiye, Amerika Serikat, Jerman dan India.
Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari satu negara. Impor Aluminium dari negara ini merupakan yang terbesar. Pada 2023, Indonesia tercatat melakukan impor sebanyak US$ 1,24 juta. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Aluminium adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Kanada dan Italia.