Survei Yayasan Pelopor Pilihan Tujuhbelas (PP17) pada Juli 2025, mengungkap berbagai isu pendidikan yang menjadi tantangan menurut anak muda Indonesia.
PP17 mengatakan, mayoritas kawula muda merasa khawatir dan menunjukkan keprihatinannya terhadap gaji guru honorer yang rendah.
“Isu ini belakangan makin disorot setelah Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengeluarkan pernyataan bahwa gaji guru (dan dosen) bukan sepenuhnya menjadi tanggungan negara dan justru menjadi tantangan bagi keuangan negara,” kata PP17 dalam National Benchmark Survey.
Selanjutnya ada biaya pendidikan yang semakin mahal, kurikulum yang tidak sesuai, rendahnya literasi, hingga efisiensi anggaran pendidikan tinggi.
Berikut daftar lengkap isu pendidikan yang menjadi tantangan menurut anak muda yang disurvei PP17:
- Gaji rendah guru honorer: 32%
- Biaya pendidikan semakin mahal: 27%
- Kurikulum pendidikan yang tidak sesuai: 24%
- Literasi membaca masih rendah: 21%
- Kemampuan berpikir kritis yang kurang: 21%
- Angka putus sekolah tinggi: 18%
- Infrastruktur digital pendidikan: 14%
- Penurunan kemampuan pelajar: 13%
- Beasiswa pendidikan tinggi dipangkas: 12%
- Kasus keracunan di program makan bergizi gratis (MBG): 11%
- Efisiensi anggaran pendidikan tinggi: 11%
- Tidak ada di atas: 1%
Menurut PP17, responden yang tertarik (55%) dan sangat tertarik (64%) terhadap itu pendidikan, lebih mengetahui isu soal rendahnya gaji guru honorer. Hal senada juga berlaku kepada responden yang progresif (65%) dan sangat progresif (71%).
“Sedangkan, mereka yang cukup konservatif (30%) signifikan lebih rendah dalam menilai gaji guru honorer sebagai tantangan nasional, sama halnya bagi orang muda yang tinggal di Sumatera (44%), dibandingkan wilayah lainnya,” ungkap PP17.
Survei PP17 dilakukan dengan metode computer-assisted self interviewing (CASI) terhadap 1.303 responden berusia 17-35 tahun dari seluruh Indonesia pada 10-17 Juli 2025.
(Baca: Isu Gender yang Menjadi Tantangan Menurut Pemuda Indonesia)