Harvard Terima Banyak Mahasiswa Asing, Kini Dilarang Trump

Pendidikan

Lite

Adi Ahdiat 26/05/2025 12:02 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Harvard University memiliki banyak mahasiswa yang berkewarganegaraan non-AS. Namun, pada Mei 2025 Presiden AS Donald Trump melarang Harvard menerima mahasiswa asing.

Komposisi Mahasiswa Harvard University Berdasarkan Kewarganegaraan (Oktober 2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Harvard Terima Banyak Mahasiswa Asing, Kini Dilarang Trump

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Komposisi Mahasiswa Harvard University Berdasarkan Kewarganegaraan (Oktober 2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Harvard University yang berlokasi di Amerika Serikat (AS) merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik sedunia.

Menurut QS World University Rankings, pada 2024 universitas tersebut menempati peringkat ke-4 secara global.

(Baca: 10 Universitas Terbaik Dunia 2024 Versi QS, Ada Kampus Impianmu?)

Kampus top ini berisi cukup banyak mahasiswa internasional yang berkewarganegaraan asing atau non-AS.

Pada Oktober 2024 jumlah mahasiswa asing yang terdaftar di Harvard mencapai 6,7 ribu orang, setara 27% atau kira-kira seperempat dari total mahasiswanya.

Kemudian mahasiswa Harvard yang berstatus warga negara AS atau memiliki izin tinggal tetap (permanent residents) sekitar 17,8 ribu orang atau 73%.

Namun, mulai tahun ini keberadaan mahasiswa asing di Harvard terancam akibat kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Pada Mei 2025 pemerintahan Trump mencabut izin universitas untuk menerima mahasiswa asing. Sebulan sebelumnya, pemerintah AS juga membekukan dana hibah untuk Harvard senilai US$2,2 miliar.

"Sebagian mahasiswa Harvard berasal dari negara asing, dan beberapa negara tersebut tidak bersahabat dengan AS, tidak membayar apapun untuk pendidikan mahasiswa mereka, dan tidak pernah berniat untuk membayarnya," kata Trump di akun media sosial Truth miliknya (25/5/2025).

Di sisi lain, pihak universitas menyatakan tidak akan tunduk pada kebijakan Trump.

"Universitas tidak akan menyerahkan independensi atau melepaskan hak konstitusionalnya," kata Presiden Harvard University Alan M. Garber dalam siaran pers (14/4/2025).

"Tidak ada pemerintah yang boleh mendikte apa yang dapat diajarkan oleh universitas swasta, siapa yang dapat mereka terima dan pekerjakan, serta bidang studi dan penelitian apa yang dapat mereka tekuni," lanjutnya.

(Baca: Eropa, Destinasi Favorit Penerima Beasiswa LPDP Luar Negeri)

Editor : Adi Ahdiat