Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) mengalami peningkatan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, besar pengeluaran mencapai Rp131.063 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,2 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp124.534 per kapita per bulan.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp326.443, pengeluaran untuk rokok dan tembakau menyumbang sekitar 40,15 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk rokok dan tembakau lebih kecil dibandingkan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp158.974 per kapita per bulan.
(Baca: Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Sitaro cenderung fluktuatif. Sempat mengalami sedikit penurunan turun 1,4 persen pada tahun 2021, namun kembali meningkat signifikan pada tahun 2022 dan 2023. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2023 dengan pertumbuhan mencapai 26,2 persen.
Pada tahun 2024, Kabupaten Sitaro menempati peringkat ke-8 untuk pengeluaran rokok dan tembakau di antara kabupaten/kota se-Provinsi Sulawesi Utara. Peringkat ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Secara nasional, Kabupaten Sitaro berada di peringkat ke-254. Pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau di Sulawesi Utara masih dipegang oleh Kabupaten Bolaang Mongondow Timur.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow memiliki pengeluaran untuk rokok dan tembakau tertinggi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp160.608 per kapita per bulan, mengalami pertumbuhan 22.6 persen. Kota Manado berada di urutan ketiga dengan pengeluaran Rp149.708 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan tertinggi yaitu 29.5 persen. Sementara itu, Kabupaten Minahasa Selatan justru mengalami penurunan signifikan turun 19.7 persen dengan nilai Rp106.229. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mengalami penurunan turun 10.5 persen.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Aneka Barang dan Jasa di Kab. Morowali 2018 - 2024)
Kota Manado
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, masyarakat Kota Manado menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran mencapai Rp907.150, tumbuh sebesar 15,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, terjadi penurunan pengeluaran untuk kategori makanan dan bukan makanan menjadi Rp1.696.743 dengan pertumbuhan -6.9 persen. Meskipun demikian, pengeluaran untuk makanan justru tumbuh sedikit sebesar 0.9 persen menjadi Rp789.594. Kota Manado menempati peringkat kedua dalam total pengeluaran di Sulawesi Utara, menunjukkan alokasi dana yang besar untuk kebutuhan di luar makanan.
Kota Tomohon
Pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Tomohon meningkat sebesar 9 persen menjadi Rp897.100 pada tahun 2024. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan juga tumbuh sebesar 9.7 persen menjadi Rp808.668. Pertumbuhan ini sejalan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan yang naik 6.7 persen menjadi Rp1.705.768, menempatkan Kota Tomohon pada peringkat pertama di Sulawesi Utara dalam kategori ini. Angka ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat Tomohon secara umum.
Kota Bitung
Terjadi pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan di Kota Bitung, mencapai 27.5 persen dengan nilai Rp791.156 per kapita sebulan. Namun, total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan justru mengalami sedikit penurunan turun 0.5 persen menjadi Rp1.568.852. Pengeluaran untuk makanan mengalami peningkatan sebesar 12.8 persen menjadi Rp777.695. Kota Bitung menempati peringkat keempat dalam total pengeluaran di Sulawesi Utara. Hal ini mengindikasikan perubahan prioritas konsumsi masyarakat Bitung, dengan fokus lebih besar pada kebutuhan di luar makanan.
Kota Kotamobagu
Kota Kotamobagu menunjukkan peningkatan pengeluaran yang signifikan dalam beberapa sektor. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan tumbuh sebesar 24 persen menjadi Rp790.236, sementara pengeluaran untuk makanan meningkat sebesar 24 persen menjadi Rp734.257. Total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga naik sebesar 5.6 persen menjadi Rp1.524.493. Kota Kotamobagu menempati peringkat kelima dalam total pengeluaran di Sulawesi Utara. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat Kotamobagu.