Besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp131.063 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 5,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan Besar untuk Rokok dan Tembakau Kab. Pekalongan | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Sitaro mengalami fluktuasi selama periode 2018-2024. Pada tahun 2018, besar pengeluaran tercatat Rp78.241, kemudian meningkat menjadi Rp86.353 pada tahun 2019, lalu menjadi Rp88.264 pada tahun 2020. Sempat mengalami penurunan sedikit pada tahun 2021 menjadi Rp87.053, kemudian melonjak signifikan menjadi Rp98.692 pada tahun 2022 dan Rp124.534 pada tahun 2023. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2024 dengan Rp131.063.
Berdasarkan data perbandingan, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Sitaro menempati urutan ke-8 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Utara, urutan ke-26 di tingkat pulau Sulawesi, dan urutan ke-254 di tingkat nasional. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Sitaro adalah Rp326.443, yang berarti pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencakup sekitar 40 persen dari total pengeluaran tersebut. Dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp158.974), pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 82 persen.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran tiga tahun terakhir (2022-2024), yaitu sekitar Rp118.096, pengeluaran tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan. Dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024), yaitu sekitar Rp105.721, pertumbuhan ini juga cukup tinggi. Kenaikan tertinggi terjadi antara tahun 2022 dan 2023, dengan pertumbuhan mencapai 26,2 persen.
Di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur mencatat pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024, yaitu Rp165.172, meskipun mengalami penurunan sebesar 10,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Bolaang Mongondow berada di urutan kedua dengan Rp160.608, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 22,6 persen. Kota Manado berada di urutan ketiga dengan Rp149.708, menunjukkan pertumbuhan tertinggi di antara lima besar, yaitu 29,5 persen. Kota Bitung berada di urutan keempat dengan Rp149.579, dan mengalami pertumbuhan tertinggi di Sulawesi Utara, yaitu 46,2 persen. Kabupaten Minahasa berada di urutan kelima dengan Rp141.665, dan juga mengalami pertumbuhan yang tinggi, yaitu 29,8 persen.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Jawa Barat 2015 - 2024)
Kota Manado
BPS mencatat bahwa Kota Manado menunjukkan performa ekonomi yang kuat pada tahun 2024. Pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp907.150, menempati urutan pertama di Sulawesi Utara. Angka ini tumbuh 15,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebesar Rp785.585,71. Sementara itu, total pengeluaran per kapita (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.696.743, menempati urutan kedua di provinsi tersebut setelah Kota Tomohon. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp789.594, menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil sebesar 0,9 persen.
Kota Tomohon
Kota Tomohon mencatatkan diri sebagai wilayah dengan tingkat pengeluaran tertinggi di Sulawesi Utara pada tahun 2024. Data BPS menunjukkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk total konsumsi (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.705.768, tumbuh 9,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.560.051,9. Pengeluaran untuk bukan makanan mencapai Rp897.100, menempati urutan kedua di provinsi tersebut, dengan pertumbuhan 9 persen. Pengeluaran untuk makanan juga cukup tinggi, yaitu Rp808.668, menempati urutan kedua setelah Kabupaten Minahasa, dengan pertumbuhan 9,7 persen.
Kota Bitung
Berdasarkan data BPS, Kota Bitung menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp791.156, menempati urutan ketiga di Sulawesi Utara dan mengalami pertumbuhan tertinggi di antara lima besar kabupaten/kota, yaitu 27,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.568.852, menempati urutan keempat di provinsi tersebut, dengan pertumbuhan 19,7 persen. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp777.695, tumbuh 12,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Kotamobagu
Kota Kotamobagu menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil pada tahun 2024, menurut data BPS. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan mencapai Rp790.236, menempati urutan keempat di Sulawesi Utara, dengan pertumbuhan 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp1.524.493, menempati urutan kelima di provinsi tersebut, dengan pertumbuhan yang sama, yaitu 24 persen. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp734.257, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya.