Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Pekalongan mencapai Rp 289.057 per kapita per bulan pada tahun 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 27% dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, angka tersebut masih di bawah pengeluaran tertinggi yang tercatat pada tahun 2021, yaitu Rp 367.099. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran total masyarakat Kota Pekalongan untuk makanan dan bukan makanan yang mencapai Rp 1.240.746 per kapita per bulan, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini hanya menyumbang sekitar 23.3%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan yang mencapai Rp 544.522, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini mencapai 53.1%.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kota Jakarta Pusat | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kota Pekalongan menunjukkan fluktuasi. Terjadi kenaikan signifikan pada tahun 2021 yang mencapai 54.6%, kemudian mengalami penurunan pada tahun 2022 dan 2023, sebelum akhirnya kembali naik pada tahun 2024. Rata-rata pengeluaran selama lima tahun terakhir (2020-2024) adalah Rp 285.652, sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran selama tiga tahun terakhir (2022-2024) yang sebesar Rp 274.575.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, untuk pengeluaran masyarakat Kota Pekalongan, terlihat adanya pertumbuhan yang tidak konsisten dari tahun ke tahun. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan jadi adalah Rp 341.983, rokok dan tembakau Rp 118.529, perawatan Rp 65.677, sabun mandi Rp 55.689, dan kecantikan Rp 34.422.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Tengah, Kota Pekalongan menduduki peringkat ke-9 untuk pengeluaran aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan posisi yang cukup baik dibandingkan dengan 35 kabupaten/kota lainnya. Secara nasional, Kota Pekalongan berada di peringkat 149.
Kota Salatiga menempati peringkat pertama di Provinsi Jawa Tengah dengan pengeluaran aneka barang dan jasa mencapai Rp 487.824. Kemudian, Kota Magelang berada di urutan kedua dengan Rp 465.439, dan Kota Semarang di posisi ketiga dengan Rp 440.252. Pertumbuhan pengeluaran Kota Salatiga tercatat 16.7%, Kota Magelang 23%, dan Kota Semarang 13%.
(Baca: 22,78% Penduduk Kota Sawahlunto Masih Anak-Anak (Update 2024))
#### Kota SemarangBPS mencatat, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp 1.322.997 pada tahun 2024, meningkat 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp 2.237.782, tumbuh 14.3%. Kota ini menduduki peringkat pertama se-Jawa Tengah.
#### Kota SalatigaRata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Salatiga adalah Rp 1.315.195 pada tahun 2024, mengalami penurunan 14.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp 2.126.512, menurun 10.9%. Kota Salatiga berada di peringkat kedua se-Jawa Tengah.#### Kota SurakartaPengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kota Surakarta pada tahun 2024 adalah Rp 759.788, sedikit menurun 0.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp 1.702.178, turun 12.4%. Kota ini berada di peringkat ketiga se-Jawa Tengah.#### Kota MagelangBerdasarkan informasi yang diolah dari data Susenas, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan di Kota Magelang pada tahun 2024 adalah Rp 689.220, menurun 6.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp 1.670.216, tidak mengalami pertumbuhan atau stagnan. Kota Magelang menempati peringkat keempat se-Jawa Tengah.