Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Jakarta Pusat pada 2024 tercatat sebesar Rp 513.174 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp 599.660, maka pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencakup sekitar 85,6% dari total pengeluaran. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini lebih tinggi dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau (Rp 142.372) serta perawatan (Rp 113.999).
(Baca: Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Jakarta Pusat mengalami fluktuasi. Pada 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 414.263, kemudian naik menjadi Rp 439.193 pada 2019 dan melonjak signifikan menjadi Rp 521.859 pada 2020. Namun, pada 2021 terjadi penurunan tajam menjadi Rp 423.430, kemudian sedikit turun lagi menjadi Rp 413.051 pada 2022. Pada 2023, pengeluaran kembali naik menjadi Rp 526.405, sebelum akhirnya turun tipis pada 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2020 dengan pertumbuhan mencapai 18.8%, sementara penurunan terendah terjadi pada 2021 dengan kontraksi turun 18.9%.
Pada 2024, Kota Jakarta Pusat menduduki peringkat ketiga dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di antara kabupaten/kota se-DKI Jakarta. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Kota Jakarta Utara menempati peringkat pertama dengan pengeluaran Rp 556.691, disusul Kota Jakarta Selatan dengan Rp 548.413.
Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di beberapa kota lain juga menunjukkan variasi. Kota Jakarta Utara mencatatkan pertumbuhan sebesar 9.4% dengan nilai pengeluaran Rp 556.691, sementara Kota Jakarta Selatan tumbuh signifikan sebesar 25% dengan pengeluaran Rp 548.413. Sebaliknya, Kota Jakarta Barat mengalami penurunan turun 5.8% dengan pengeluaran Rp 454.710, dan Kota Jakarta Timur turun 1% dengan pengeluaran Rp 381.841. Kabupaten Kepulauan Seribu mencatatkan pertumbuhan 11.9% dengan pengeluaran Rp 240.938.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Banten 2015 - 2024)
Kota Jakarta Selatan
Di Kota Jakarta Selatan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan pada 2024 mencapai Rp 2.000.871, meningkat 22.6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.631.995,73. Dengan angka ini, Jakarta Selatan menduduki peringkat pertama se-DKI Jakarta. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 3.274.725, naik 8.2% dari tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran untuk makanan sendiri mencapai Rp 1.273.854, melonjak 25.3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Jakarta Utara
Kota Jakarta Utara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.840.641 pada 2024, mengalami penurunan -3.5% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.907.083,76. Meskipun turun, Jakarta Utara tetap berada di peringkat kedua se-DKI Jakarta. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 3.045.751, turun 10.7% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 1.205.110, naik signifikan sebesar 33.5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Jakarta Barat
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Jakarta Barat pada 2024 adalah Rp 1.688.637, turun 5.3% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.783.252,44. Jakarta Barat berada di peringkat ketiga se-DKI Jakarta. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.738.922, turun tajam turun 17% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp 1.050.285, naik 5.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Jakarta Timur
Kota Jakarta Timur mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.446.915 pada 2024, meningkat 15.2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.255.911,66. Jakarta Timur berada di peringkat keempat se-DKI Jakarta. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 2.429.992, turun 9.9% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp 983.077, naik 6.9% dibandingkan tahun sebelumnya.