Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Jakarta Pusat pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 513.174 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 526.405 per kapita per bulan. Meski demikian, pengeluaran ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2018, 2019, 2021, dan 2022.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Tengah Periode 2018-2023)
Jika dilihat secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Jakarta Pusat mengalami fluktuasi. Tahun 2020 mencatat pengeluaran tertinggi kedua setelah tahun 2023, yaitu sebesar Rp 521.859 per kapita per bulan, yang kemudian diikuti penurunan signifikan pada tahun 2021 menjadi Rp 423.430 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2020, yaitu sebesar 18.8%.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan di Kota Jakarta Pusat mencapai Rp 599.660 untuk aneka barang dan jasa. Angka ini mencakup berbagai kebutuhan, mulai dari kecantikan (Rp 59.826), perawatan (Rp 113.999), rokok dan tembakau (Rp 142.372), hingga sabun mandi (Rp 96.180). Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sebagian besar dari total pengeluaran tersebut.
Dalam perbandingan dengan wilayah lain di DKI Jakarta, Kota Jakarta Pusat menduduki peringkat ke-3 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun sebelumnya. Kota Jakarta Utara menempati peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp 556.691 dan pertumbuhan 9.4%, diikuti Kota Jakarta Selatan dengan Rp 548.413 dan pertumbuhan tertinggi sebesar 25%. Kota Jakarta Barat mencatat pengeluaran Rp 454.710 dengan penurunan 5.8%, sementara Kota Jakarta Timur sebesar Rp 381.841 dengan penurunan sedikit 1%, dan Kabupaten Kepulauan Seribu sebesar Rp 240.938 dengan pertumbuhan 11.9%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Timur 2015 - 2024)
Kota Jakarta Selatan
Kota Jakarta Selatan mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 2.000.871 pada tahun 2024, meningkat 22.6% dari tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Jakarta Selatan menempati peringkat pertama se-DKI Jakarta untuk kategori tersebut, menunjukkan konsumsi non-makanan yang tinggi di wilayah ini.
Kota Jakarta Utara
Pada tahun 2024, Kota Jakarta Utara mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 1.205.110. Data dari BPS menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sebesar 33.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, untuk total pengeluaran makanan dan bukan makanan, Jakarta Utara berada di peringkat kedua se-DKI Jakarta.
Kota Jakarta Barat
Kota Jakarta Barat menunjukkan tren yang berbeda dibandingkan wilayah lain di DKI Jakarta. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mengalami penurunan sebesar 17% pada tahun 2024. Hal ini menempatkan Jakarta Barat di peringkat ketiga se-DKI Jakarta dalam kategori pengeluaran tersebut.
Kota Jakarta Timur
Kota Jakarta Timur mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.446.915 pada tahun 2024. Data BPS menunjukkan pertumbuhan 15.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, Jakarta Timur berada di peringkat keempat se-DKI Jakarta untuk kategori tersebut, menunjukkan tingkat konsumsi non-makanan yang lebih rendah dibandingkan wilayah lain.