Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menunjukkan perkembangan yang menarik selama beberapa tahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada 2024, pengeluaran mencapai Rp147.532 per kapita/bulan.
Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 1.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun tidak terlalu tinggi, pertumbuhan ini menandakan adanya peningkatan konsumsi makanan dan minuman jadi di kalangan masyarakat Sinjai. Data historis menunjukkan fluktuasi pengeluaran, dengan titik pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2021 sebesar Rp180.208 per kapita/bulan.
(Baca: PDRB ADHB Sektor Konstruksi di Sulawesi Selatan | 2024)
Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini menempati urutan ke-14 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan, dan urutan ke-373 secara nasional. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp162.290, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sebagian besar dari total pengeluaran tersebut.
Namun, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk bukan makanan seperti rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk rokok dan tembakau (Rp90.233), pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi lebih tinggi. Anomali terjadi pada tahun 2022 dan 2023 ketika pengeluaran sempat mengalami penurunan, sebelum kembali naik tipis pada tahun 2024.
Di antara kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan, Kota Makassar mencatatkan nilai pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, yaitu sebesar Rp256.128 dengan pertumbuhan 3%. Kota Palopo berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp248.024, tumbuh 1.9%. Kabupaten Bantaeng mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 38.9% dengan nilai pengeluaran Rp241.707. Kabupaten Pinrang mencatatkan pengeluaran Rp231.885 dengan pertumbuhan 16.5%, sementara Kabupaten Sidenreng Rappang memiliki pengeluaran Rp231.035 dan pertumbuhan 23.4%.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Minahasa Tenggara | 2024)
Kota Makassar
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Makassar pada tahun 2024 mencapai Rp1.012.020, naik 8.9% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan nilai tersebut, Kota Makassar menduduki peringkat pertama di Sulawesi Selatan. Besarnya pengeluaran ini menggambarkan tingginya daya beli masyarakat Makassar untuk kebutuhan di luar makanan, seperti sandang, perumahan, dan kebutuhan lainnya.
Kota Parepare
Kota Parepare mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp621.292 pada tahun 2024, meningkat 5.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun tidak setinggi Makassar, pengeluaran untuk makanan di Parepare menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Kota ini berada di urutan ke-11 dalam hal pengeluaran makanan di Sulawesi Selatan, mengindikasikan bahwa masyarakat Parepare tetap memprioritaskan kebutuhan pangan.
Kota Palopo
Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) per kapita sebulan di Kota Palopo mencapai Rp1.583.231 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 22.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Palopo di urutan kedua di Sulawesi Selatan. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan kemampuan konsumsi masyarakat Palopo secara keseluruhan.
Kabupaten Luwu Timur
Kabupaten Luwu Timur mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp701.298 pada tahun 2024, meningkat tipis 2.1% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang tidak terlalu besar ini menempatkan Luwu Timur di urutan keempat di Sulawesi Selatan dalam hal pengeluaran bukan makanan. Masyarakat Luwu Timur cenderung lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dibandingkan pengeluaran untuk barang dan jasa lainnya.