Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Indramayu pada tahun 2024 mencapai Rp320.840 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan penurunan sedikit turun 0.2% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini masih menempatkan Kabupaten Indramayu pada peringkat ke-10 di antara kabupaten/kota se-Jawa Barat dan peringkat ke-46 secara nasional.
(Baca: Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan di Kabupaten Indramayu yaitu Rp1.388.652, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 23.1%. Persentase ini lebih rendah dibandingkan kontribusi pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi terhadap total pengeluaran makanan, yaitu sekitar 37.6%, menunjukkan alokasi dana yang signifikan untuk sektor ini.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Indramayu mengalami fluktuasi. Setelah mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dari tahun 2018 hingga 2023, terjadi sedikit penurunan pada tahun terakhir. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2019, mencapai 23.8%. Sementara itu, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp246.444, kecantikan Rp27.619, perawatan Rp72.902, rokok dan tembakau Rp167.146, serta sabun mandi Rp67.307.
Di antara kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kota Bekasi mencatat pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024, yaitu Rp478.517 per kapita. Kota Depok berada di urutan kedua dengan Rp420.276. Kabupaten Bekasi menyusul di urutan ketiga dengan Rp398.530. Pertumbuhan tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya terjadi di Kabupaten Bekasi dengan 30.2%. Sementara itu, Kabupaten Indramayu berada di urutan ke-10, dengan nilai pengeluaran Rp320.840 dan pertumbuhan -0.2%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di DKI Jakarta 2015 - 2024)
Kota Bekasi
Pada tahun 2024, Kota Bekasi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.908.316, meningkat 22.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini menempatkan Kota Bekasi pada peringkat pertama se-Jawa Barat. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp3.132.705, naik 9.4% dari tahun sebelumnya, kembali menempati peringkat pertama di Jawa Barat.
Kota Depok
Kota Depok mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.674.594 pada tahun 2024, meningkat 12.8% dari tahun sebelumnya, menduduki peringkat kedua di Jawa Barat. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp2.823.253, naik 3.6% dari tahun sebelumnya, menempatkan Depok pada posisi kedua di antara kabupaten/kota di Jawa Barat.
Kota Bogor
Kota Bogor menunjukkan angka pengeluaran yang kontras. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.561.420 pada tahun 2024, meningkat tajam sebesar 50.1% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menduduki peringkat ketiga di Jawa Barat. Namun, pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) justru turun turun 15.5% menjadi Rp2.470.586, menempatkan Bogor pada peringkat ketiga.
Kota Bandung
Kota Bandung mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.382.176 pada tahun 2024, meningkat 12.2% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menduduki peringkat keempat di Jawa Barat. Pengeluaran total (makanan dan bukan makanan) mencapai Rp2.378.240, turun signifikan turun 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menempatkan Kota Bandung pada peringkat keempat dalam hal pengeluaran total di Jawa Barat.